Bastard Husband 8 : Menyakitinya

26.1K 1.4K 173
                                    

"Alva! Apa yang kau lakukan?" Tanya Rabella, menggeliat ketika jari telunjuk Alva memasuki kewanitaannya.

Alva hanya menyeringai. Jari telunjuknya berputar di dalam sana, membuat Rabella lagi-lagi menggeliat dan menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara menjijikkan itu lagi. Namun sial, semakin ditahan, Rabella semakin merasa kesulitan untuk tidak merasakan jari Alva di dalam sana.

Rabella mengepalkan tangannya kuat-kuat. Namun genggam tangannya malah terasa lemas dan genggamannya melemah.

"A-ah! Alva!" Desah Rabella tak tertahankan saat Alva mulai mengeluar masukkan jarinya. Perlahan, jari Alva keluar, lalu masuk dengan pelan, berputar, kemudian keluar lagi. Begitu seterusnya hingga Rabella merasa tatapannya memburam dan napasnya memberat. "Hentikan.... Hh..." Desahnya.

"Hentikan?" Alva menyeringai. Dia menambah jarinya di kewanitaan Rabella. "Dengan desahan nikmatmu itu?"

Rabella menggeleng, namun Alva malah mengeluar masukkan kedua jarinya makin cepat. Rabella mengejang. Dia mencoba menjauhkan tubuhnya dari jari Alva namun jari Alva mengikuti kemanapun tubuh Rabella memberontak. Temponya makin cepat, dalam dan keras setiap Rabella mencoba menghindarinya.

"Alva!! Ah! Ah! Ah!" Rabella melepaskan suaranya. Dia mendesah kuat saat Alva makin menaikkan tempo jarinya di dalam kewanitaan Rabella. Berputar, dan menusuk dalam-dalam. "Ah! Ah! Ah!"

Alva menaikkan pinggang Rabella, membuat jarinya masuk semakin dalam di kewanitaan Rabella.

"Hentikan!" Rabella mendesah kuat. Tubuhnya gemetar hebat seiring dengan jari Alva yang terus menambah laju kecepatannya di dalam kewanitaan Rabella. Tangan Rabella yang diikat dan keinginannya yang menginginkan untuk menarik tangan Alva agar menjauh darinya, membuat rasa yang ditimbulkan jari Alva semakin menjadi.

Rabella berteriak saat ledakan itu datang kembali. Tubuhnya tersentak berkali-kali, dan napas Rabella terengah-engah lagi. Tubuhnya terasa ngilu akibat ledakan kedua. Namun Alva masih tidak berhenti. Pria itu membuka seluruh pakaiannya dan melemparkannya ke sembarang arah. Alva melepaskan celananya, dan membiarkan dirinya telanjang kembali di hadapan Rabella.

Mata sayu Rabella hanya dapat menatap setiap pergerakan Alva dengan pasrah. Tubuhnya sudah sangat lemas. Rabella bahkan tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan jarinya sejengkal pun.

Alva merangkak naik ke atas kasur. Matanya yang menggelap tidak beralih sedetikpun dari Rabella. Alva bahkan tidak berkedip sedikitpun seolah sedang menghipnotis Rabella dengan tatapannya.

"Hngh!" Rabella mendesah saat kewanitaannya kembali dimasuki oleh sesuatu. Namun kali ini lebih besar dan terasa hangat ketika perlahan memasuki kewanitaannya. Rabella menelan ludah dengan susah payah. Matanya tidak beralih menatap Alva, begitupun dengan Alva yang terus menatapnya. Entah ekspresi seperti apa yang dikeluarkan oleh Rabella hingga membuat tatapan mata Alva semakin menggelap.

Tangan Alva menekan perut Rabella, sedangkan mulut Rabella terbuka lebar ketika dia merasakan kejantanan Alva yang memenuhinya di dalam sana.

Alva menggeram serak saat kejantanannya sudah memasuki Rabella kembali. Sedangkan tubuh Rabella gemetar kembali ketika mulutnya mendesah panjang. Alva menahan kejantanannya seperti itu. Dalam-dalam dan terus membesar di dalam Rabella.

Alva menurunkan tubuhnya. Dia memeluk Rabella, membuat dada Rabella dan Alva bersentuhan. Namun lebih dari itu, kejantanan Alva terus masuk ke dalam tubuh Rabella.

Semakin dirasakan, semakin Rabella tidak mengerti apa yang Rabella rasakan sekarang. Sensasi yang belum pernah Rabella rasakan, bahkan saat malam kemarin. Ketidakberdayaan Rabella membuat sensasi itu menjadi-jadi. Rabella ingin memeluk Alva atau setidaknya menggenggam erat seprai kasur.

Bastard Husband, Cold Wedding [Sequel Cold & Bastard Devil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang