10.cantik

212 22 10
                                    

Gak kerasa azan subuh berkumandang,gue yang menerapkan mata beberapa kali melihat wanita didepan wajah gue sangat cantik.

Eh astaghfirullah lalu merasa kepala gue berasa diatas atmosfer empuk-empuk, masih belum sadar, gue mengusel uselkan wajah pada bantalan itu.

"Mas mau saya tabok ya, bangun udah subuh kayaknya mas minta diceburin kejahanam"

Suaranya ga asing brou, ni cewe cerewet banget. Lagi lagi gue mengerjapkan mata dan baru sadar, bantal empuk itu adalah paha mulus seorang Raya.

Astaghfirullah berdosa banget aku.

Gue menahan rasa malu, iyalah anjir main sosor aja aset orang udah gila gue.

"Eh maap ga sadar"

"..."

"Saya ga sengaja Ray, yaudah yuk subuhan"

Ucap gue sambil bangkit melihat wajah raya yang memerah kini mulai redup merahnya sudah padam gais..

Gue yang melihat raya yang mengecek pintu ruang rawat ana terlebih dahulu terdiam berfikir sejenak. Mungkin ini yang akan dilakukan namanya ana ketika ana sakit.

Ah kasian sekali anak gue harus merasakan duania begitu tidak adil, tapi adik sih buat gue gue ga mau nikah dulu hahahaha

"Mas kok ngelamun ? Liatin saya ya??"goda di raya memegergoki gue.

"Ge-er kamu, badan kerempeng kaya ikan asin aja"

Raya pun berjalan mendahului gue kearah tulisan mushola pada peta dinding puskesmas elite ini widih, perumahan orang kaya ini gais..

"Mas gatau apa kata temen temen saya saya itu kayak Kendal jeinner....cantik berisi keren lagi"ucap Raya yang berada didepan gue sambil jalan sok seksi malah jatuhnya kek nenek nenek encok.

"Yaudahlah terserah kamu, biar ga malu aja kasian anak orang nanti dikira saya apa apain"

Lalu gue beralih mengambil wudhu, raya memang tidak memakai hijab tapi gue menghargai dia untuk mengembik wudhu terlebih dahulu karena hanya ada satu ruangan, setelah itu raya masuk kedalam mushola terlebih dahulu lalu bergantian dengan gue mengambil wudhu.

Raya point' view.

Aku mengambil mukena berwarna putih dengan corak bunga kecil dibawahnya lalu memakainya, baru  mengucap bismillah dan ingin membaca niat sholat.

Anggep aja doi lagi ngibasin rambut yg basah abis wudhu..hehe

"Kita jamaah aja"

Masyallah jadi malu..

Kalau kayak gini ga kuat raya mas, astaghfirullah aku buru buru memalingkan pandangan dari wajah setengah basah bekas air wudhu dan air yang masih menempel di sela rambut nya.

Menatap punggung mas taeyong yang sedang khusu.

Lalu

Allahu Akbar

Assalamualaikum warahmatullah..

Setiap sholat baru kayak ini aku ngerasa nyaman dan merdu mendengar suara imam, astaghfirullah bawaannya aku ga fokus karena suaranya. Maapin yallah tapi emang bener ini raya tersentuh.

NERD•Where stories live. Discover now