17. Rindu itu bervariasi

71 13 1
                                    


Dikit dulu ya aku lagi ga enak buat nulis, merasa bersalah slow banget.

Minta setidaknya 10 vote dong..


"Mas saya kangen ana"

Taeyong memberinya teh dalam kemasan dingin yang ia telah beli dari tukang pinggir jalan kota Uluwatu, mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Entah mengapa raya rindu dengan anak kecil manis itu, mungkin karena akhir akhir ini ia menghabiskan banyak waktunya bersama Ana.

"Ini foto fotonya udh saya kirim ke ponsel kamu, kalau rindu bisa kamu liat. Setiap hari mamah saya kirim foto atau video ana. Ga usah video call data roaming keluar negeri mahal"

Penuturan taeyong yang panjang lebar ada manisnya ada sepetnya, udh kaya pelit kuota. Namun senyum itu hadir sangat cerah dalam wajah Raya saat melihat foto batita perempuan bernama ana lada ponselnya.

"Idung sama bibirnya ana mirip banget sama mas deh, coba liat sebentar"ucap Raya mesejajarkab ponselnya didepan wajah taeyong.

"Tuhkan, tapi matanya engga terlalu, matanya aja ga beli banget kayak mas. Pasti mirip mamahnya ya?"

"Iya, mirip"

Jawaban yang begitu singkat, sebenarnya raya sendiri yang bodoh bertanya hal itu, sudah tau Taeyong mempunyai kidal buruk dibalik lahirnya malaikat. Tapi entah mengapa dia semakin dibuat penasaran dengan seperti apa wujud ibunya Ana, seperti yang ia tahu ibunya ana telah tiada.

"Segitu rindunya kamu sama ana sampe yang diliat muka saya yang kamu liatin"

"Eh-gasengaja kali, maaf mas"

"Oiya, mau balik sekarang? Kayaknya muka kamu muka capek"

"Engga kok, seger lagi nih. Ayo mas kalau mau belanja"ucap Raya membuat wajahnya kembali bersemangat.

Sebenarnya Taeyong tidak ingin banyak berbelanja, hanya saja entah mengapa dirinya ingin menghabiskan waktu hingga pagi dijalan Uluwatu yang tak pernah sepi hingga pagi karena tempat pariwisatanya.

Ingin sekali tangannya menyentuh tangan wanita yang bersemangat disebelahnya.

Dan sepertinya tuhan menjabah doanya.

"Makanya jangan lari lari kesandung kan, sini"

Seperti ada aliran yang menyetrung dua tubuh manusia itu, seperti ada kengangan yang sengaja diingatkan namun tak semua, seperti ada rasa yang terulur tamun tidak putus.

Hangat,dan bersemangatnya.

"Saya ga pernah sesenang ini sebelumnya"

"Maksudnya mas? Emang selama ini ga bahagia? Walaupun kehadiran ana?"

"Itu beda, orang tua mana yang tidak bahagia dengan itu, namun waktunya tidak pas saja."

"Mas ini bajunya cocok kali mas, cucok pink pink ungu ala ala tydie"

Wanita itu mencocokan baju tersebut pada dada taeyong, ceria sekali mungkin uang kalian lihat.  Namun..

'saya pernah jatuh, tapi saya berusaha bangkit. Ayo bangkit bersama saya"

.

Menaiki bus pariwisata yang menuju kawasan tari dan budaya khas pulau Dewata menjadi hal yang baru bagi para pembisnis ini.

"IH SUMPAH GUE BERASA KAYAK ANAK SMA LAGI"Ucap Byun Baekhyun yang kegirangan dan duduk bersama bang Dio yang tenang damai hidupnya.

NERD•Where stories live. Discover now