15. itu kita

118 13 6
                                    

Saya bakal up selanjutnya
Kalau sudah mencukupi
Tingkatan Votenya!! Yuk salin link dan sebarkan cerita ini.

Gak muluk muluk kok.
Biar rame aja


Melihat senyum merekah pada bibir wanita yang disampingnya ini membuat Jeno merasakan pemandangan yang disajikan di depannya ini berkali kali lipat lebih indahnya.

"Gue gak nyangka bisa sama kamu di pemandangan bagus kayak gini"

Wanita rambut sebahu itu menoleh pria yang barusan melontarkan kalimat itu.

"Aku juga ga nyangka bisa sama sama disini punya teman yang baik, punya lingkup yang merasa bikin aku bahagia hehe"

Ucapan itu memang terdengar ringan namun bagi Jeno hal itu benar-benar menjadi serius untuk ia dengar dari mulut wanita yang sekarang mendapat ruang khusus didalam hatinya.

"Gue jadi bingung"

"Pegangan mas biar ga bingung"

Alih-alih melawak, raya malah memalingkan wajahnya setelah mendapat respon dari pria berbadan laki dengan wajah manis ditambah mata sipit dan lesungnya itu, ia tak dapat mengekspresikannya entah itu membuat pipinya menjadi panas seketika padahal matahari telah berusaha menenggelamkan dirinya.

"Bingung aja dapat dua keindahan bersamaan, jadi bingung mau liat mana dulu"ucap Jeno menatap raya, wanita itu hanya terkekeh canggung

Sangat percaya diri, itu raya sekarang.
Tapi memang benar adanya seperti itu, yang ditujukan oleh Jeno benar benar menyebutkan matahari yang tengah tenggelam dan wanita cantik bersamanya.

"Raya gue boleh nanya ga?"

Sekarang mereka suah merelakan tubuhnya duduk di atas pasir halus tepi pantai melihat pemandangan indah itu.

"Kamu pernah jatuh cinta?"

"Pernah"

"Pasti jaemin ya?"

Raya pun terdiam, sebenarnya ia tak yakin juga dengan perasaannya, selama ini raya hanya menyadari dirinya yang selalu berlindung dalam dekapan seorang jaemin, ia memang memiliki rasa untuk pria manis itu, tapi perasaan istimewa itu hanyalah sebagai antara saudara.

Makin bimbang dihati raya, entah bingung memikirkan rasanya itu, dan juga merasa bersalah jika perasaan jaemin hanya ia balas dengan sesuatu yang tidak setimpal darinya.

"Jatuh aja banyak definisinya mas, apalagi jatuh hati banyak macamnya. Dan pastinya sulit untuk dispesifikasikan dengan cepat"

Ucapan itu terlontar dari bibir raya, Jeno mengangguk dan meluruskan kakinya diatas pasir putih itu.

"Aduh bahasa Kamu tuh keberatan gak sulit dicerna ada bahasa lebih mudahnya ga?"

"Ada"

"Apa?"

"Jatuh cinta itu bisa terjadi kepada siapa saja, dan tidak hanya untuk rasa sepasang kekasih"

"Bahasa kamu puitis banget deh, gue yang cowo aja ga bisa ngomong romantis kayak gitu"

Raya tertawa dan sekaligus menahan gejolaknya yang melihat wajah bocoran surga di akhirat nanti yang terkena cahaya oranye yang menampar wajah Jeno.

Siluet yang sangat indah, harusnya raya yang berkata kepada jeno bahwa dia sangat terkejut disajikan dua keindahan dalam satu waktu.

Sunset dan Jeno

Pria yang hanya bisa menonton dri belakang itu memasukkan tangannya lagi dalam kantongnya, dan memilih pergi dari sana. Ia tidak mendengar apapun cukup jauh dari dua orang yang sedang menikmati waktu matahari tenggelam.

NERD•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang