buram?

1.1K 154 2
                                    

Mereka memakirkan mobilnya di halaman rumah yeji yang luas, mungkin 5 mobil lagi masih muat.

"ji ini beneran rumah lo?" jaemin

"iya, kenapa? Nakutin ya?  maklum si kan udah lama gak ditinggalin"

"ga gitu ji, ini tu luas banget" ucapan jaemin yang membuat mereka tertawa

"malu maluin lu kak" jisung

"tapi bener si ini luas banget bisa buat main bola" ucap yuna yang melihat ke sekeliling halaman rumah yeji

"udah ah, yuk masuk" yeji menuju ke dalam rumah dan diikuti semuanya

"nona yeji" bibi berjalan menuju yeji

"bi stop!" perintah yeji yang membuat mereka terdiam sejenak. Yeji berjalan kearah bibi dengan tatapan tajamnya.

"BIBI TAU GAK YEJI KANGEN BANGET SAMA BIBI!" yeji memeluk bibinya dan semua temannya malah kaget, mereka kira yeji bakal marah.

"bibi juga kangen non"

"bibi udah makan? Udah istirahat?Udah minum? Udah mandi?" tanya yeji tanpa henti

"udah non" kekeh bibi yang melihat tingkah yeji

"gak pokoknya bibi harus istirahat, dan ini harus bibi makan kalo engga nanti yeji marah sama bibi" yeji menyerahkan makanan ke bibi

"bibi gak capek kok non, ini kan udah pekerjaan bibi"

"gamau tau bibi harus istirahat, yaji tau bibi capek, kalo yeji yang bersihin rumah ini yeji bakalan pingsan krna saking gedenya, jadi bibi harus istirahat oke" yeji menatap bibinya serius

"nona ngk berubah ya dari dulu,ini temen nona?"

"iya bi, mereka bakalan nemenin yeji malam ini,jadi bibi istirahat sekarang ya, yeji gak mau bibi sakit"

"siap non" bibi menuju kamarnya

"ji kok lo baik banget si?" chenle

"gua udah anggap mereka keluarga gua, dari kecil mereka yang selalu ada buat gua"

"sumpah ji kalo gua gak punya gebetan, gua bakalan ngegas lu" haechan dengan mulutnya yang asal ucap.

"jangan gitu chan, gebetan lo ngambek noh" yeji melirik ryujin

"k-kok gua" ryujin dengan ekspresi kagetnya

"gausah malu jin" lia

"udah ah kasian, mukanya udah merah" kekeh chae

"apaan sih kalian" ryujin

"udah udah, jadi gini kalian semua tidur di kamar atas,kamarnya ada 4,gua sama lia 1 kamar"

"buset kak ini rumah apa kos kosan" jisung

"gua aja bingung,udah yuk kekamar"

Kamar 1 (chenle, jisung, haechan)
Kamar2 (jeno, jaemin, renjun)
Kamar3 (yeji, lia)
Kamar4 (ryujin, yuna, Chaeryeong)

Setelah mereka mengecek kamarnya masing masing mereka kumpul di depan tv untuk bermaain, menghabiskan malam.

"ps kuy" chenle

"kuylah" jisung menyalan ps nya

Semua laki laki disana bermain ps, dan perempuan sibuk dengan hp'nya .

"gua ambilin cemilan ya" yeji

"ikut dong kak" yuna

Mereka menuju gudang, tapi bukannya kotor melainkan berisi banyak kardus berisi berbagai macam camilan.

"GILA KAK YEJI PUNYA GUDANG SURGA!!" teriak yuna yang membuat mereka berlari penasaran menuju kearahnya

"apa sih yun GILA LO KAK" jisung ikut terpana

"sana ambil sesuai kemauan kalian"

"BENERAN NIH!" jaemin

"MAKASIH JI" chae dan diikuti lainnya

"makasih ji" jeno, ini kedua kalinya jeno berbicara kepada yeji.

"sama sama" yeji tersenyum manis ke arah jeno

Deg

Ini pertama kalinya jeno merasa jantungnya berjalan dengan cepat, padahal biasanya tak pernah seperti ini.

"kalian duluan aja gua mau ketaman samping rumah bentar"

Mereka kembali ke depan tv dan melanjutkan kegitannya tadi yang sempat tertunda.

"gua mau ngambil earphone gua di mobil " jeno

Niat yeji untuk ketaman samping rumahnya adalah untuk menghilangkan rasa pusingnya dia juga membawa sebotol minuman dingin untuk menenangkan dirinya.

"pusing banget, gua gak yakin sama bayangan yang ada di ingatan gua, dia siapa?" yeji meminum airnya dan merebahkan badannya di ayunan.

"kenapa gua pusing pas liat jeno" gumam yeji sambil menutup matanya

"lo kenapa ,sakit?" ucap laki laki tersebut

"engga kok, lo kok disini?" yeji masih dengan posisi tidurnya tapi matanya mengarah ke pria tersebut

"gua mau ngambil earphone, dan gua liat lo disini kaya orang sakit, lo sakit?" tanyanya lagi memastikan

"kan gua udah bilang gua gak sakit jeno" yeji kembali menutup matanya, jeno bukannya kembali kedalm malah ikut duduk di depan yeji.

"kok lo gak balik?" ucap yeji yang menyadari jeno malah ikut duduk di ayunannya

"di dalem brisik"

Setelah itu hanya keheningan diantara mereka, akhirnya yeji memecahkan keheningan tersebut.

"jen gua boleh nanya ngk?" tanya yeji, tapi tatapanya masih terfokus kearah langit malam.

"apa?"

"kita pernah ketemu ngk sih sebelumnya?" tentu saja ucapan yeji membuat jeno kaget, karena yang dipikirkan yeji sama dengannya.

"gak tau, gua juga ngerasa pernah ketemu lo"

"gua setiap liat lo jadi pusing"

"kenapaa?"

"tiba tiba kaya ada bayangan aja di pikiran gua, tapi gak terlalu jelas"

Jeno diam dan menatap yeji dalam, bila dipikir pikir yeji memang saangat mirip dengan dia, mata kucingnya, senyum manisnya. Andai saja dia tidak meninggalkan jeno dan berjanji akan kembali mungkin jeno sudah memilih yeji sebagai kekasihnya, tapi jeno menepis anggapan tersebut, dia masih setia akan janjinya.

"ji gua boleh minta tolong ngk?"

MY UNIVERSE | Où les histoires vivent. Découvrez maintenant