pengaruh

813 101 33
                                    

"jen gua boleh nanya ngk?"

"nanya apa?"

Mereka sedang duduk di ruang tengah rumah yeji, rumah yeji sudah terbiasa dengan kata sepi. Jeno disini karena di telpon yeji untuk menemaninnya.

"emm lo suka gua?" pertanyaan yeji membuat jeno gelagapan.

"k-kenapa nanya itu" jeno beralih pandangannya memandang kukunya

"jujur lee jeno" yeji meraih wajah jeno agar menghadapnya.

Jeno memandang lekat mata yeji, jujur saja semenjak kedatangannya dia mudah melupakan cinta monyetnya.

Efek kedatangan yeji memang sangat besar bagi jeno, tingkahnya yang susah ditebak, senyum manisnya, tingkah lucunya yang seperti anak kecil.

"iya gua suka"

"suka apa?"

"gua suka lo, Lee Jeno suka Hwang yeji" perjelas jeno

"hmm" yeji hanya tersenyum manis dengan tangan yang masih memegang wajah jeno,dan kini tangannya melingkar di leher jeno.

Cup

Satu kecupan di bibir jeno yang mengejutkan

Cup

Kecupan kedua dari yeji

Cup

Kecupan ketiga dari yeji, jeno yang awalnya diam di kecupan pertama dan kedua. Dia sudah susah payah menahan napsunya tapi aroma strawbery di tubuh yeji yang manis ,membuatnya kewalahan. Di kecupan ketiga saat yeji ingin melepas kecupannya tengku dia malah ditahan oleh jeno untuk memperdalam ciumannya.

"emm"

Tentu saja yeji kaget, dia sempat berpikir menyesal tadi telah mencium jeno jika akhirnya begini (ノ*>∀<)ノ.
Yeji juga larut kedalam permainan yang dia mulai sendiri, kini jeno sudah memindahkan badan yeji di pangkuannya.

"manis.."

Jeno melepas ciumannya dan menatap gadis di depannya dengan tatapan tulus, lalu memeluknya.

"ahh.." desahan kecil keluar dari mulut yeji.

Saat memeluk yeji jeno melihat leher yeji yang memiliki aroma yang manis, dia berniat untuk membuat tanda kepemilikan disana.

"Hwang yeji sekarang milik Lee Jeno" ucap jeno

"siapa bilang?" goda yeji

"kau milikku, tidak ada kata penolakan"  jeno meletakkan yeji diatas sofa dengan keadaan jeno menindihinya.

" mau apa? !"

"diamlah" jeno mengelus rambut yeji dengan lembut, yang membuat yeji semakin merinding dan deg degan.

"ahh geli jeno-ya!" yeji mencoba melepaskan kepala jeno dari lehernya,tapi percuma tangan yeji sudah ditahan jeno terlebih dahulu.

Cup

Jeno mencium bibir yeji lagi agar gadis itu diam, tangan jeno memegang salah satu tangan yeji, dan tangan satunya berusaha membuka baju yeji, tangan yeji satunya mengantung di leher jeno.

"OPPA?!" yeji

"kau milikku, diam dan ikuti saja" bisikan jeno membuat yeji semakin merinding, hembusan nafas jeno terlalu dekat dengan lehernya.

"mau bales dendam? Dengan menggodaku?"

"tidak, aku benar benar menginginkanmu" jeno kembali memperdalam ciumannya.







MY UNIVERSE | Where stories live. Discover now