hukuman

957 83 39
                                    

mengandung konten 🌚


Jeno mengajak yeji pergi ke taman hanya untuk menghabiskan waktu sore dengan pacar.

"jen misalkan dia balik kesini gimana?"

"gausah khawatir, aku ngak akan ninggaalin kamu"

"kamu benci sama dia?"

"mungkin"

Setelah mendengar jawaban jeno rasanya yeji semakin takut untuk mengaku berkata jujur,rasannya ada pukulan yang meninju hatinya berkali kali.

"kalau dia ngk sengaja lupa sama kamu? Misalnya amnesia?"

"gausah di bahas"

"o-oke"

"pulang yuk ji, udah mau malem"

"iya"

Mendengar jawaban yeji yang singkat membuat jeno melirik kearahnya.

"kamu kenapa?"

"ngk papa, ayo pulang" yeji menarik tangan jeno, dan jeno malah menarik yeji kembali kepelukannya.

"kalo ada masalah kamu bisa jujur ke aku"

"maaf"

"lain kali cerita aja ngk papa, kita pulang ya" ucap jeno yang hanya diangguki yeji.

Jeno mengantar yeji pulang kerumahnya, di dalam mobil mereka hanya saling diam hingga sampai di rumah yeji.

"mungkin ini bisa disebut hadiah perpisahan jen"

"kenapa ngk masuk" jeno menyadari yeji yang terus menatapnya bukannya masuk rumah lalu rebahan , udah udah lagi serius juga :v.

Yeji berjalan menghampiri jeno dan memeluk pria itu dengan erat, lalu melingkarkan tangannya di leher jeno dan menatap matanya sekilas.

"maaf"

Yeji langsung mencium bibir jeno, jeno yang terkejut oleh pergerakan lidah yeji yang di dalam, kini dia membalas lumatan itu setelah memahami maksud yeji dan ciuman itu semakin dalam.

"ah"

Jeno malah membopong yeji masuk kedalam mobilnya lagi.

Ini nih akibat yeji membangunkan singa yang sedang jinak ke mode 🌚(taulah, taukan?)

Jeno menidurkan yeji dikursi belakang, dan dia kini menindihi gadis itu.

"kau yang mulai, kau juga yang harus mengakhirinya" (g g bcnda)

Jeno menatap mata yeji yang terlihat sayu, membuat nafsu laki lakinya bergejolak. Dia langsung melumat bibir yeji selama beberapa menit, lalu sekakin kebawah, dia membuat tanda kepemilikan disana.

"ah ah j-jeno "

"why baby?"

"geli"

"sebentar lagi" jeno melanjutkan menjilati dan menghisap leher yeji . Dan kembali mencium gadis dibawahnya. Tangannya membuka kancing baju yeji yang hanya menyisakan 1 kancing di bagian bawahnya.

Jeno melihat dengan jelas garis ditengah bagian dada yeji yang masih tertutup oleh kain dan busa. Dia berusaha menetralkan nafsunya.

"masa depan yeji lebih penting dari pada nafsu lo jen inget!!"

"aku ngak mungkin merusak orang yang aku sayang,aku hanya akan melakukan ini jika kau nakal maka akan mendapat hukuman" mata jeno beralih ke mata kucing gadis dibawahnya itu, dan memeluknya.

Jeno meletakkan kepalanya di dada yeji dan menutup matanya, tangan yeji mengusap lembut rambut hitam pekat itu.

"ahh k-kamu ngapain" desahan kecil itu lolos dari mulut yeji yang merasakan usapan lembut dari tangan jeno yang ada di perutnya dan menurun kebagian kaki jenjangnya.

MY UNIVERSE | Where stories live. Discover now