Hey Young Agents (Ejen Ali FF) AOF #1✔️

[RE] | 01 | Pengumuman

Cerita ini hanyalah cerita yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan serial atau film aslinya. Hanya sebuah karangan yg dibuat oleh penggemar. Good reading! Hope you like it!

DI SEBUAH rumah, seorang remaja berumur dua belas tahun yang jika dilihat dari tinggi badannya dia terlihat seperti bocah umur sembilan tahun (Maaf, Li) sedang asyik bermain game online di kamar. Lebih tepatnya diatas ranjangnya yang empuk :3

"Lagi, Vik! Lagi! Kejarrrr!"

"Anjay! Dikit lagi!"

"Yesss! Menang!"

"Iya, dong, ini, kan, Ali!"

Ali, adalah nama remaja tersebut, buat kalian yang belum tahu (atau mungkin sudah tahu) dengan karakter utama kita. Dengan nama lengkap Ali Ghazali, Ali bersorak gembira dengan teman main game online-nya yang bernama Viktor. 

Well, saking kerasnya dia berteriak, Comot atau nama dari kucing gadungan nyasar berwarna putih yang sedang tidur diatas pangkuannya pun terbangun.

Bermain game memang sudah menjadi rutinitasnya jikalau tidak ada kerjaan di rumah. Namun sekarang, dia mungkin bisa dibilang pengangguran dadakan, kenapa? Karena dia baru saja lulus SD dan belum menemukan sekolah lanjutan. Itu alasan pertama.

Alasan kedua, sebagai seorang agen rahasia MATA, ia seharusnya menjalankan misi, namun dikarenakan IRIS atau alat khusus pemindaian buatan almarhumah sang Mama miliknya itu disita, serta kota tempat tinggalnya yang bernama Cyberaya itu sedang dalam proses pemulihan setelah diserang Niki, maka ia menganggur seperti sekarang.

Tidak ada panggilan untuk misi dan dia tak melakukan kegiatan apa-apa di rumah.

Seusai bermain game, Ali melempar tablet digital miliknya ke sembarang arah lalu merenggangkan badannya sambil menarik napas panjang.

"BOSAAANNNNNN!" teriak Ali.

"Ternyata kalau emang gabut, tuh, gini, ya ..." gumamnya sambil menghela napas. "Nggak ada yang manggil, Ayah sibuk, Paman sibuk, Alicia sibuk juga, padahal baru aja mau gue usik."

Hmmm, jiwa setannya mulai muncul.

Tittt!

Suara notifikasi membuat remaja awal itu mendongak, menatap tabletnya sambil mengernyit. "Apaan, tuh?"

Tangannya mengambil tabletnya untuk melihat notifikasi yang ternyata berasal dari MATA, agensi rahasia dimana Ali bekerja untuk mereka.

"Ke akademi?" Ali mengerutkan kening. "Serius? Bukannya lagi proses pembangunan, ya? Auk, ah, bodoamat! Yang penting gue ada kerjaan."

Ali langsung menyambar jaket hijau miliknya dan pergi meninggalkan rumahnya untuk ke Akademi MATA.

***

Ali pun tiba ke Akademi MATA, namun kali ini, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Biasanya, kalau dia sudah sampai di depan pintu gerbang, akan ada robot berbentuk bulat yang melayang dan mengubah pakaiannya menjadi setelan khas Ejen MATA Tekno berwarna merah.

Namun, pakaiannya tidak berubah sama sekali.

"Kok kagak ganti, ya? Jangan-jangan Pak Tua Kumisan itu nggak bayar biaya, ya?" gumam Ali sambil mengusap dagunya, tanpa menyadari jika ada kehadiran seseorang di belakangnya.

"ALI!"

"Opocot dua kali dua sama tiga!" Ali langsung jatuh karena terkejut.

"Hahahaa ... Bener, kan, kata gue ... Dia bakal terkejut, sini permen lu! Kan sesuai dengan perjanjian kita!" terdengar suara seorang gadis.