[RE] | 13 | Warung Pak Udin

623 72 4
                                    

"YUSUF ..."

Tampak, Yusuf danJefril berjalan beriringan menyusuri trotoar. Entahlah, pada hari ini mereka sedang bosan, jadi kedua remaja itu memilih untuk berjalan-jalan saja.

"Kenapa, Jef?" tanya Yusuf.

"Kita ngapain, ya, sekarang?"

Yusuf menggelengkan kepalanya. "Nggak tahu gue, kita lagi nggak dibutuhin juga di Markas, jadi nggak tahu mau ngapain. Atau lo mau makan? Kebetulan gue belum makan, nih."

"Iya, sih, udah siang gini enakan makan, ya. Gue juga udah keburu laper."

"Yaudah, berarti kita beli makan, ya?"

"Lha, beli?"

"Ya, lo kira apaan? Masa nyuri?"

"Maksud gue, gue kira lo bakal ngajak gue ke rumah lo terus Yulia bikinin gue Indomie."

Yusuf langsung menjitak kepala Jefril begitu mendengar ujaran Jefril barusan. "Heh, ngomong apa barusan? Enak aja mintain adek gue buat bikin makanan nggak sehat itu! Nggak ada! Nggak ada! Kita beli!"

"Gue lagi nggak ada—"

"Gue tahu, lo sebenarnya ngomong gitu karena nggak punya uang, kan? Nih, gue pinjemin. Untung aja lo jarang minjem duit sama gue."

Mata Jefril langsung berbinar-binar senang mendengar ucapan Yusuf. "Thanks, Bro!"

Yusuf memutar bola matanya malas, sekiranya ia sudah mencegah Jefril supaya tidak jadi pergi ke rumahnya dan mengganggu Yulia yang memang sedang mengerjakan tugas, jika diganggu, maka perang dunia ketiga akan pecah dan rumahnya bisa terancam bahaya.

"Eh, tapi kita makan dimana, ya?"

"Warung Pak Udin! Itu, lho, yang di dekat kompleknya anak-anak!" saran Jefril. "Mereka biasanya kalau beli makan kadang-kadang disitu, soalnya murah meriah, apalagi kue cubitnya, gue pernah nyoba, enak banget!"

"Lho? Lo udah pernah kesana? Kok, nggak ngajak-ngajak gue?"

"Males, soalnya lo masih sibuk ngurusin jodoh orang."

"Heh, sembarangan," Yusuf memutar bola matanya malas. "Kalau gitu gue nggak jadi—"

"Ehhh, iya! Maksud gue, waktu itu lo masih di ruang OSIS, lo lagi sibuk, terus nyuruh gue sama yang lain ninggalin lo waktu itu, yaudah, deh, gue pergi ke warungnya Pak Udin bareng Ali."

"Yaudah, iya. Tunjukin gue jalannya sekarang."

"Nahhh, gitu, dong!"

Yusuf dan Jefril kemudian berjalan menuju ke warung Pak Udin, tak disangka jika mereka bertemu dengan sepasang insan yang juga menuju ke tempat yang sama. Tidak lain dan tidak bukan adalah ...

"Eh, Kak Musa ..." Yusuf dan Jefril tersenyum canggung begitu mengetahui jika mereka berpapasan dengan Musa yang sedang menggandeng tangan istrinya yang bernama Farah, kedua manusia itu menatap Yusuf dan Jefril sambil tersenyum. 

"Kalian mau kemana?" tanya Musa.

"I ... Itu ... ke warung Pak Udin ..."

"Ohhh, iya, kebetulan saya dan Farah juga mau kesana, tempat makan anak-anak biasanya itu ..." cerita Musa. "Yuk, jalan bareng aja."

Kedua bocah SMA itu mengangguk patuh, meskipun agak canggung sebenarnya, berjalan bersama dengan ketua teras adalah suatu hal yang langka.

***

"Ali! Rudy!"

Ali dan Rudy menghentikan langkahnya sejenak dan menoleh ke belakang, mereka mendapati dua orang anak berlari menghampiri mereka dengan terburu-buru.

Hey Young Agents (Ejen Ali FF) AOF #1✔️Where stories live. Discover now