28

701 62 0
                                    

Happy Reading All

Jan lupa vote dan komennya ya💟













•Author Pov•


6 bulan sudah usia kandungan Hana. Jimin? Sangat protektiv bahkan dia juga sudah menyewa dua maid di rumahnya dan tak membiarkan Hana melalukan pekerjaan apapun. Hana merasa di kekang bukan main meski dia tau itu bentuk kekhawatiran suaminya sekaligus kasih sayangnya. Tapi fisik Hana masih kuat meski membawa dua beban buntalan di perutnya itu.

"Biarkan aku bekerja sedikit saja Oppa kalau hanya berdiam seperti ini pun juga lelah dan bosan."protes Hana karena Jimin dengan cepat meraih lipatan baju kecil yang ada di tangan Hana

"Kau akan kelelahan kau tau. Jadi biarkan saja maid yang mengerjakannya dan kau diam saja."ucap Jimin

"Kalau hanya pekerjaan ringan saja aku bisa Oppa haish sudah lah."kesal Hana dan keluar meninggalkan Jimin di kamarnya

Jimin hanya menghela nafas panjang lalu ikut keluar menemui Hana

Saat sampai di bawah dia tak mendapati Hana di ruang tamu ataupun dapur. Lalu dia keluar rumah menuju halaman depan namun tak juga mendapati Hana dan Jimin kembali ke dalam

"Apa kau melihat Hana?"tanya Jimin kepada maid yang tengah membeesihkan ruang tamunya

"Nyonya tadi pergi ke belakang tuan."jawab maid itu

"Baiklah."ucap Jimin lalu menuju ke halaman belakang

Dan benar saja dia menemukan Hana di sana tengah duduk di kursi taman belakangnya sambil mengelus lembut perut bulatnya yang diisi oleh dua buah hatinya

"Kalian tau daddy kalian? Dia seperti anak kecil saja selalu melarang mommy mengerjakan sesuatu padahal kan hanya yang ringan  saja. Saat kalian keluar jangan lupa marahi daddy hem dan bilang mommy tak apa apa."jelas Hana berkata oada perut bulatnya itu

Jimin yang mendengar itu hanya menyunggingkan senyumnya dan berjalan menuju kursi yang di duduki Hana tanpa sepengetahuannya

"Baik mommy kami akan memarahi daddy nanti."ucap Jimin dengan meniru suara khas bayi dan membuat Hana kaget

Hana hanya membuang muka ke sembarang arah karena masih kesal dengan suaminya itu

Jimin lalu menghampiri Hana dan duduk di sampingnya sambil tersenyum manis. Tapi Hana tidak menghiraukannya

"Hey kalian. Jika sudah lahir bilang pada  mommy jangan marah marah kepada daddy ya karena daddy sayang mommy."ucap Jimin sembari menundukkan kepalamya untuk mencium perut Hana

Rona di pipi Hana sudah terlihat jelas. Jimin yang menyadarinya hanya tersenyum dan lekas memeluk Hana. Hana langsung membalas pelukan Jimin dengan hangat

"Sudah tak marah lagi hem?"tanya Jimin dan Hana hanya menganggukkan kepala.

"Besok kau chek up kan? Wah kita segera tau jenis kelamin si kembar. Aku ingin laki laki."ucap Jimin sambil menyenderkan kepalanya si bahu Hana

Me And YouWhere stories live. Discover now