71

382 39 2
                                    

Happy Reading All


•Author Pov•

Sekitar satu minggu setelah pemeriksaan Hana bersama Daniel entah kenapa sekarang dia merasa lebih baik karena telah meminum obat dari Daniel.

Hana tentu bersyukur karena rasa aakit itu sudah memudar namun sering kali juga Hana merasakan pusing baik di runah sakit maupun di rumahnya namun ketika itu terjadi di lingkungan rumah pasti Hana akan memilih untuk tidur menyembunyikan rasa sakit yang ia pendam.

Daniel. Ya sekarang dia tak bertugas entah apa yang dia pikirkan dan sekarang ia berada di kantor Jimin tepatnya setelah ia janjian sebelumnya dan kini ia tengah menunggu Jimin yang tengah rapat. Keadaan sudah sore dan tugas di rumah sakit sudah selesai atau bisa dibilang gantian begitu juga Hana

Kenapa ia di sini? Di ruangan CEO Park Jimin? Rencana Daniel dibilang gila iya tapi baik juga iya. Ya dia akan memberitahu Jimin tentang oenyakit Hana saat ini. Entah keberanian dari mana ia mengatakan rahasia besar ini namun ia mendengar keluh kesah Hana di rumah sakit tadi siang ia meraskaan jika Hana melakukan operasi atau pengobatan itensif ia akan sembuh dan Daniel yakin itu

Tak lama kedatangan Jimin membuat Daniel terkejut namun sebisa mungkin ia menetralkan nafaanya mengambil nafas dalam dalam dan menghebuskannya pelan

"Eh Niel udah dateng aja lo."kata Jimin menyapa ya tetap dengan bahasa non formal

"Udah bang dari tadi malah."jawab Daniel

"Tumben lo ngajak ketemuan mau apa?"Jimin

"Ada yang gue omongin."kata Daniel sedikit takut dan belum berani memandang Jimin. Sementara yang diajak bicara memandang aneh dengan sikap Daniel

"Ttp Niel gue gak bisa lama lama."kata Jimin tegas dan Daniel berdehem keras lalu dengan sedikit takut menyodorkan hasil cek penyakit Hana yang dia simpan dari minggu lalu

"Apa ni?"Jimin

"Buka aja dan gue harap lo gak marah marah."Daniel membuat Jimin semakin bingung dan dengan tergesa gesa dia membuka amplop coklat itu

Awalnya biasa biasanya saja tapi setelah memandang nama yang tertera di surat itu seketika wajah Jimin yang memerah menahan marah membuat Daniel ekstra berhati hati

"Jelasin!"bentak Jimin itu membuat Daniel menelan ludahnya kasar

"Tenang dulu bang gue bakal jelasin ini."jawab Daniel dan mulai menjelaskan awal mula ia tau penyakit Hana dan memeriksanya lalu mengatakan alasan mengapa Hana menyembunyikan masalah sampai sebesar ini pada keluarga tsrutama Jimin suaminya sendiri

Jimin mendengarkannya dengan seksama namun dengan ekspersi yang masih menahan amarah dan sampai pada Daniel mengatakan alasan Hana tak memberitahu semua orang Jimin dibuat menangis olehnya. Bisa bisanya Hana menanggung beban itu sendiri tanpa membaginya barang sedikitpun pada Jimin

"Gue harap lo tanya ini gak pake emosi bang. Gue kasian sama Hana yang udah tertekan karena penyakitnya itu dan gue saranin lo bicara berdua dulu sama Hana jangan pake kekerasan apalagi."saran Daniel dan Jimin mengangguk pelan

"Gue bakal anterin lo pulang."tambah Daniel lalu mereka meninggalkan kantor Jimin menuju rumah kediaman Jimin.

Jam menunjukan pukul sembilan malam saat ini dan sekiranya makan malam sudah selesai. Jimin langsung turun dari mobil Daniel dan mengucapkan terimakasih. Tapi sebeklum Jimin benar benar masuk ke dalam rumah Daniel kembali bersuara memperingati Jimin

Me And YouWhere stories live. Discover now