Chapter 18

574 107 3
                                    

"Duuhhhh!" Khiara memegang perutnya menahan sakit, tapi ia masih harus menunggu antrian agar bisa mengeluarkan hasratnya yang sejak tadi terpendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duuhhhh!" Khiara memegang perutnya menahan sakit, tapi ia masih harus menunggu antrian agar bisa mengeluarkan hasratnya yang sejak tadi terpendam.

Sekarang gadis itu tengah berada di toilet fakultasnya, sedangkan tiga sahabatnya yang lain sudah lebih dulu ke kantin fakultas. Sesaat setelah kuliah dengan bu Reni berakhir, Khiara langsung berlari ke toilet karena sudah sejak tadi menahan sakit perut, namun karena yang mengajar bu Reni, gadis itu enggan untuk meminta izin, jadi ia menahannya sampai kelas berakhir. Saat sampai di toilet, ia malah terjebak antrian panjang, benar-benar sial.

Selama 110 menit di kelas, Khiara sibuk menahan sakit perut, bahkan ia tidak peduli sedikitpun materi yang dijelaskan bu Reni, karena di otaknya hanya ada satu kata, Toilet.

"Jadi Bian dan Avian itu beneran pasangan gay!?" ujar salah seorang gadis dalam rombongan yang memasuki toilet, sepertinya mereka sedang ngeghibahin Bian.

Deg!

Khiara yang sejak tadi komat kamit menahan sakit perutnya menoleh, karena tertarik dengan pembicaraan beberapa orang gadis yang baru saja memasuki toilet itu.

"Bian dan Avian?" batin Khiara sambil kembali mengingat kejadian tadi malam yang ia liat di fantasia.

Tidak menunggu lama, Khiara menggeser tubuhnya mendekat, dan ikut nimbrung dengan gerombolan cewek-cewek itu. Ternyata mereka adalah anggota dari fans club yang bernama BB (Bian Baby).

"Buset, sejak kapan fans Bian punya komunitas?" ujar Khiara dalam hati, perutnya bertambah sakit mendengar itu, ia bahkan segera menutup rapat mulutnya sebelum tawa ala boboho-nya menyembur ke luar.

"Tiaia harus gabung di group ini. Sial! Dia benar-benar tertinggal jauh," batin Khiara terbahak.

"Gimana mau dapetin Bian, kalau bahkan Tiaia ngga tahu kalau ada club ilegal yang bernama BB ini," kekeh gadis itu dalam hatinya.

Lantas Khiara menyapa salah seorang perempuan yang berada di kerumunan itu, "Maaf mba, saya boleh nanya?" ujar Khiara memberanikan diri.

"Nanya apa?" jawab perempuan itu ketus.

Khiara meneguk ludahnya kasar, "Maksud mba Albianza Airee?"

Semua gadis itu mengangguk dengan tatapan tidak suka.

"Dia kenapa mba?" lanjut Khiara.

"Lo ngga tahu?" tanya gadis itu kaget.

Khiara dengan polos menggeleng, karena ia benar-benar tidak tahu sama sekali, dari pagi ia dan para sahabatnya sudah terjebak di ruang kelas dengan papan tulis dan materi pelajaran yang tidak ada habisnya.

"Dari tadi pagi semua media sosial udah heboh, karena Bian dan Avian tertangkap kamera paparazi, saat check-in di hotel," ujar gadis itu menjelaskan.

"Tagar Bian dan Avian gay bahkan trending di twitter, foto-foto mereka bersiliweran di mana-mana," tambah gadis lain.

Di luar jangkauan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang