Chapter 8

387 42 0
                                    

Saat di sekolah, Pak Awal menjelaskan materi Tauhid tentang Sihir.

"Kita telah mengetahui bahwa sihir adalah kekufuran dan dosa besar. Namun apa dan bagaimana sihir itu?
Secara bahasa, sihir artinya kejadian yang samar penyebabnya.
Mantra-mantra, jampi-jampi, dan buhul-buhul yang memberikan pengaruh pada hati dan badan. Sehingga bisa membuat sakit atau bahkan bisa membunuh....,"

pak Awal menjelaskan tentang sihir, usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni dengan cara-cara yang dibolehkan menurut syara'.

Para murid mendengarkan penjelasan pak Awal yang mulai beralih ke materi tentang Jin.
Tubuh Sonia bergetar dan lebih fokus mendengar apa yang akan di jelaskan pak Awal.

"Manusia lebih mulia daripada jin, jadi mengapa takut?
Allah telah memuliakan manusia atas segala makhluk.
Manusia yang lebih dahulu takut, sehingga jin berani, misalnya takut lewat pohon angker.
Hanya saja karena manusia lemah imannya dan takut dahulu sehingga jin menjadi berani kepada manusia,"

"Jadi mulai sekarang, tidak perlu takut berlebihan jika lewat kuburan, tempat angker dan sebagainya. Kalau takutnya wajar, semisal takut dibegal atau dirampok lewat jalan gelap dan sepi, maka ini wajar," jelas pak Awal.

Setelah istirahat Sonia dan kedua temanya kembali ke kelas.
Materi pelajaran jam terakhir adalah Akidah.
Sonia yang duduk dengan Azka mendengarkan penjelasan bu Maryam dengan saksama.

Materi kali ini bu Maryam menjelaskan permasalahan Akidah yang berkaitan dengan mimpi.

"Kaum ateis tidak percaya mimpi baik berasal dari Allah, mereka mengira mimpi hanyalah pikiran yang tertancap sebelum tidur dan akhirnya datang saat tidur," bu Maryam menjelaskan

"Mimpi ada tiga macam: kabar baik berasal dari Allah, kabar menyedihkan berasal dari was was syetan,dan ketiga yaitu mimpi yang dipikirkan oleh manusia sampai terbawa ke dalam tidur,"

"Dan termasuk dosa besar mengaku bermimpi sesuatu padahal tidak bermimpi,"

Semua siswa mendengar dengan saksama dan sesekali mencatat hal-hal yang dijelaskan bu Maryam.
Termasuk Sonia yang mencatat dan tanpa sadar memikirkan mimpinya semalam.
Dia sadar betul mimpinya berasal dari was-was syetan.

Mendapatkan ilmu baru yang tidak dia dapatkan dari sekolah sebelumnya.
Di sekolahnya saat ini terdapat banyak materi keagamaan.
Jika di sekolahnya sebelumnya materi agama islam ada satu.
Berbeda dengan sekolah ini, dia diajarkan materi Ibadah,Akidah,Tarikh,Akhlak,Al qur'an dan lainya. Materi agama yang terpisah-pisah dengan buku dan guru yang berbeda.

Tanpa terasa bel sekolah berbunyi tanda waktu pulang.
Sonia pulang ke rumah mengetuk pintu, tidak lama ibunya membuka pintu untuknya.

Sonia sangat terkejut melihat sosok di belakang ibunya yang menempel dan mengikuti ibu.
Sosok tersebut samar-samar dari pandanganya. Tapi Sonia bisa menebak sosok tersebut tampak gelap kemerahan dan bertubuh besar.
Wujudnya manusia akan tetapi mirip seperti kera karena tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh.

Sonia berpura-pura tidak melihat makhluk tersebut. Dia sangat khawatir dengan ibunya.
Sonia tau dalam masyarakat umum makhluk tersebut disebut Genderuwa.
Sebelumnya Sonia tidak menemukan makhluk apapun yang mengikuti ibu.

Teringat materi Pak Awal tadi pagi,
Dia yakin ada teman ibu yang mau berbuat jahat pada ibunya.
Memang benar jin bisa menganggu manusia, bahkan bisa masuk ke tubuh.
Memang manusia lebih mulia daripada Jin, namun sebagai manusia biasa, Sonia juga merasa takut.


Sonia's Eyes (End)Where stories live. Discover now