Chapter 9

690 52 3
                                    

Seperi biasa saat makan siang ibunya pasti akan tidur.
Berpura-pura tidak melihat makhluk menyeramkan di belakang ibu. Sonia berpikir,

"Bu, Sonia mau shalat dzuhur dulu,"

Rosalind sedikit terkejut kemudian mengangguk.
Mendesah lega, tampaknya tidak salah memasukan anaknya ke sekolah itu.

Rosalind terlalu sibuk dan lelah bekerja. Bahkan sebelum Sonia tinggal denganya dia terbiasa makan di luar dan jarang memasak sendiri.
Baginya waktu selain kerja adalah untuk tidur.
Dulu dia menjalankan shalat seperti biasa tetapi semenjak masuk shift malam terlalu lelah untuk berulang kali bangun menjalankan shalat.

Namun sejak semalam, saat bekerja dia merasakan was-was seperti ada orang yang memperhatikanya.
Menengok ke belakang tidak menemukan apapun.
Dia berpikir mungkin saja terlalu lelah dan butuh istrirahat.

Kembali ke kamar untuk tidur, namun saat mata belum lama terpejam, dia samar-samar mendengar seseorang membaca Al Qur'an.

Setelah shalat dzuhur Sonia membawa Al Qur'an dan perlahan masuk ke kamar ibunya.
Berpura-pura tidak melihat sosok makhluk yang berdiri di samping ibunya.

Sonia duduk dan mulai membaca surat Al Baqarah, membaca Ayat kursi dan membaca surat pendek lainya yang pak Awal jelaskan disekolahnya.
Dia ingat pak Awal berkata surat-surat ini cukup untuk mencegah dari segala kejahatan.

Rosalind perlahan membuka mata dan melihat sang putri duduk sembari membaca Al Qur'an di kamarnya.
Rosalind memperhatikan Sonia tanpa berniat menghentikanya.
Dia bingung dengan perilaku anaknya tapi dia yakin Sonia memiliki alasan.

Setelah Sonia selesai membaca dia melihat makhluk tersebut telah menghilang.
Memandang ibunya yang terbangun dan mendekatinya.

"Bu, ada yang mau Sonia ceritakan,"ucap Sonia

"Yah, ada apa nia?," tanya Rosalind penasaran melihat wajah serius anaknya.
Dia duduk dan mengajak Sonia juga duduk disampingnya,

"Sebelumnya ada jin yang mengikuti ibu," ucap Sonia

Rosalind sangat terkejut dengan perkataan Sonia.

"Sekarang sudah pergi karena Sonia bacakan Al Qur'an,"

"Bagaimana kamu....?," kata-kata ibu tercekat

"Sonia bisa melihat bu, saat di desa juga. Sosok yang mengikuti ibu tadi bertubuh besar berwarna gelap kemerahan seperti kera. Baru hari ini Sonia melihatnya. Kemungkinan itu dari kenalan ibu yang berniat jahat," jelas Sonia

Rosalind terkejut dan tidak bisa berkata-kata mendengar pengakuan putrinya.
Semalam dia memang merasakan ada orang yang terus memperhatikanya.
Rosalind tidak menyangka bukan orang, justru wujud lain yang bahkan mengikutinya sampai ke rumah.
Dia memikirkan siapa yang mengirim makhluk aneh tersebut.
Rosalind merasa tidak pernah menyinggung teman kerjanya.
Yang Rosalind tidak tahu yaitu ada salah satu partner kerjanya yang sangat membenci Rosalind sejak lama.

"Bu, Sonia cuma mengusir dia dengan bacaan Al Qur'an tadi. Namun ada kemungkinan sosok tersebut akan kembali lagi,"

"Sonia ingat guru di sekolah menjelaskan cara mengusir jin dan usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir.
Cara yang paling penting yaitu dengan ibu mendekat kepada Allah. penjagaan dengan melaksanakan shalat,dzikir yang disyariatkan, membaca do'a dan ta'awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah," ucap Sonia sembari mengingat penjelasan pak Awal. Sonia terlihat gugup dan sangat khawatir akan ibunya.

Rosalind menahan tangis melihat anaknya yang terlihat khawatir.
Terharu akan kepedulian anaknya.
Dia tau Sonia gadis yang pendiam bahkan kepadanya lebih banyak diam.

Mengingat selama ini dia memang jauh dari Allah karena merasa berat dan lebih mementingkan urusan dunia. Mendesah memeluk anaknya.

"Kamu tenang saja Sonia, ibu pasti baik-baik saja. Dan akan mendekat kepada Allah," ucap Rosalind mengusap kepala Sonia.

Dia sadar segala sesuatunya harus dipaksa,seperti ibadah shalat yang merupakan kewajiban. Mesikpun lelah dan mengantuk akibat kerja, dia harus memaksakan diri untuk tetap menjalankan kewajiban shalat.

Semenjak itu Sonia dan ibunya lebih dekat tanpa perasaan canggung, dan lebih ringan melakukan kewajiban ibadah.

End



Sonia's Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang