Bab 58

1.6K 125 34
                                    

Bella

"gak mau bel, biarin gue disini sampe besok" kata kak zanna.

"tapi kak..." kata ku.

Tidak bisa melanjutkan perkataan ku karena kak zanna sudah memasang wajah memohonnya. Akhirnya aku menyerah membawa kak zanna pulang. Karena aku khawatir, akhirnya kuputuskan untuk ikut menginap di rumah pohon itu bersama kak zanna.

Memang rumah pohon itu begitu nyaman. Aku juga jadi malas pulang ke rumah. Ditambah pemandangan nya yang begitu memanjakan mata.

Hari itu ku habiskan waktu hanya berdua dengan kak zanna. Mendengar keluh kesah nya sepanjang hari. Sampai malam tiba. Sampai aku teringat kalau aku mematikan hpku.

Aku pun bergegas menyalakan kembali hp ku. Saat itulah aku mendapat banyak notifikasi pesan masuk. Pesan yang paling banyak masuk adalah pesan dari mas arzan.

Aku baca pesan itu. Mas arzan begitu khawatir karena kak zanna tidak ada kabar. Dan menanyakan kepadaku dimana tempat yang kemungkinan akan di datangi oleh kak zanna.

Namun, karena aku mematikan hp ku jadi aku tidak membalas pesannya. Hingga membuat mas arzan tambah khawatir. Takut kalau terjadi sesuatu dengan ku karena mencari kak zanna.

Aku melihat kak zanna yang sedang bersiap untuk tidur. Dengan ragu, aku meminta izin kepada kak zanna untuk menelpon di luar.

"kak... Gue... Telpon mami dulu ya, kalo gue gak balik malem ini" kata ku.

Aku memang ingin menelpon mami. Juga akan mengabari mas arzan. Kak zanna hanya mengangguk. Aku pun segera bergegas keluar.

***

Di luar...

Aku menelpon mami. Mengabari kalau malam ini aku menginap di rumah kak zanna. Untung mami percaya.

Selanjutnya aku sedang mempertimbangkan apakah aku harus mengabari mas arzan juga atau tidak. Aku kembali membaca pesan yang mas arzan kirimkan. Setelah berulang kali aku baca. Akupun memutuskan untuk menelponnya.

Tut.. Tuttt...
Telpon pun tersambung.

"hallo bel" kata mas arzan.

"hallo mas" jawab ku.

"lo dimana sih? Kenapa baru kabarin gue? Kalo kenapa-kenapa gimana coba!" kata mas arzan.

Dengan intonasi yang tegas. Aku jadi agak takut berbicara kepadanya.

"so.. Sorry mas" kata ku.

"huhhhh,,,,, oke gue maafin, jadi sekarang lo dimana?" tanya mas arzan.

Terdengar helaan napas nya.

"jadi... Gue..." kata ku.

Menggantungkan kalimat.

"iya gimana?" tanya mas arzan.

Kali ini nada bicara nya sudah lebih lembut.

"gue... Udah sama kak zanna. Tapi please, dengerin gue dulu" kata ku.

Sambil menggigit bibir bawah ku.

"serius? Lo udah sama aliza?" tanya mas arzan dengan terkejut.

"iya udah" kata ku.

Hah Kita Nikah??? Masa Sih?Where stories live. Discover now