Dirty Warehouse 🏚️

8.6K 785 44
                                    

"Disini? Yakin? Ya masa Keira di tahan di tempat kayak gini?" ucap Zie yang melihat pemandangan di depannya. Jalan setapak.

"Ya mana tau kan." ucap Zidan.

"Udahlah masuk aja langsung." ucap Zidan.

"Jeno gimana?" tanya Aji.

"Ntar palingan gak lama dia nyusul." ucap Mahen.

"Jangan-jangan tu anak pulang lagi gara-gara pengen boker."

Plak!

"Awww!! Sakit Re!"

Lengan Hasta di pukul oleh Regas.

"Lemah lo. Ya kali Jeno boker balik ke rumah."

"Ya kan kita gak tau mana tau aja pulang atau nyari toilet umum."

"Pikiran lo kek bocil amat ye."

"Woi! Udah kek, malah berantem."

Naresh melerai perdebatan antara Haechan dan Regas.

"Yok kesana." Mahen berjalan di paling depan.

10 menit mereka berjalan namun belum juga sampai.

"Ini kok gak nyampe-nyampe ya? Kak, ini kita tersesat kali." ucap Lula.

"Kagak mungkin, di maps nya emang kesini di kasih Jeno." ucap Mahen.

"Ya maps kan banyak yang salah. Gua aja mau ke taman malah kesesat ke sungai." protes Yuna.

"Ya itu hp lo aja yang jadul."

"Eh Zidan, enak aja. Canggih tau hp gua, boba 3."

"Halah, gue beli bisa tuh sama perusahaan nya. Itu baru kecil bagi gue."

"Sombong amat lo."

15 menit perjalanan pun akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan yang bisa di bilang mirip gudang.

"Yakin nih, Yong?" tanya Reva.

"Yakin mah, masuk aja deh. Tapi jangan rame-rame. Beberapa orang aja. Siapa yang mau ikut bareng gue?" tanya Mahen.

"Gue, Bang."

"Gue juga."

"Gue ikut."

"Gue nunggu sini aja deh." ucap Hasta.

"Penakut amat, Bang Hasta. Gue juga nunggu sini deh, bang." ejek Zidan.

"Yeee sama aja lo dasar sultan."

"Makasih pujiannya." ucap Zidan.

"Yodah yang cewek-cewek tunggu di luar bareng sama Hasta dan Zidan buat jaga-jaga di luar. Gue, Regas, Naresh, sama Aji biar masuk ke dalam." simpul Mahen.

"Oke kak." ucap Zie.

"Hati-hati ya kalian." ucap Reva.

"Ya, kak." saut Aji.

"Ta. lo jaga semua nya ya." ucap Mahen ke Hasta.

"Siap, Bang."

Mereka pun masuk ke dalam bangunan itu.

Mahen yang berada di barisan paling depan mengode mereka yang di belakang untuk jalan pelan-pelan dan tidak berisik.

Mereka bersembunyi di balik kardus-kardus besar bekas.

"Gimana ini? Bisa kena marah sama bu bos."

"Gak kena marah lagi mah, langsung di bunuh kita."

"Lo sih pake ngikut segala. Gini kan jadinya."

HOT CEO [END] Where stories live. Discover now