Beach 🏝️

7.2K 737 64
                                    

"Gimana tadi sama Aji?" tanya Jeno.

Mereka saat ini sedang dalam perjalanan ke suatu tempat yang Jeno maksud.

"Udah sahabatan dong. Liat postingan Aji gak?" tanya Keira.

"Udah tadi pas jalan pulang dari rumah Sera."

"Aji hampir nangis tadi loh." ucap Keira.

"Hah? Beneran?" tanya Jeno.

"Iya, matanya berkaca-kaca aku liat."

"Aku jadi merasa bersalah sama Aji." ucap Jeno.

Keira menyentuh lengan kekar Jeno.

"Kata Aji dia udah ikhlas kok, Jen. Dia berharap ya pokoknya hubungan aku sama kamu ya baik-baik aja gak berantem mulu." ucap Keira.

"Hubungan? Emang kita pacaran?" tanya Jeno yang sebenarnya menggoda Keira.

"Tau ah. Itu kan ya kayak aku sama kamu tuh perang mulut mulu ya dia berharap kita gak gitu lagi."

"Dih ngambek. Ngambek nih ceritanya?" tanya Jeno.

"Gak tuh."

"Lucu banget sih." ucap Jeno yang mencubit dagu Keira namun pandangannya masih tetap fokus pada jalan.

"Mau kemana??"

"Ke...kemana ya?"

"Jenovan, aku tuh serius." ucap Keira kesal.

"Oh minta di seriusin nih ceritanya?" tanya Jeno.

"Dih apa sih, Jen."

"Tenang ntar lagi kok."

"Ntar lagi apanya? Nyampe nya?" tanya Keira.

"Gak."

"Trus?"

"Rahasia, ntar kalo kamu tau malah kegeeran lagi." ucap Jeno.

"Yodahlah aku diam ajalah. Serba salah aku ngomong."

Sepanjang perjalanan menuju ke suatu tempat, Keira lama kelamaan tertidur.

"Kei, besok kamu sekolah gak? Kalau gak, kita nginep cari penginapan disana. Besok pagi pulangnya. Iya Kei?" tanya Jeno.

Namun pertanyaan Jeno tidak di jawab Keira.

"Keira-" Jeno menoleh ke samping.

Ternyata Keira sudah tertidur pulas. Jeno tersenyum melihatnya. Dia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Keira.

"Tidur aja lo dah cantik." ucap Jeno yang mengacak puncak kepala Keira dengan sebelah tangannya.

1,5 jam lagi mereka tiba di tempat yang di maksud.

"Keira bangun dah mau nyampe. Bangun, sayang." ucap Jeno yang sedikit mengguncang badan Keira.

Keira menggeliat tapi dia melanjutkan tidurnya kembali.

"Yah malah tidur balik."

Jenovan membiarkan Keira tidur kembali.

Tak lama mereka pun tiba di tempat tujuan.

"Ra, bangun ra dah nyampe nih. Hei, bangun." bisik Jeno di telinganya.

"Hoammm." Keira menguap dan menggeliatkan badannya.

"Eung? Dah nyampe? Dimana?"

"Kumpulin nyawa dulu, sayang. Habis itu turun." ucap Jeno.

HOT CEO [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang