feeling

16.8K 1K 6
                                    

..
..

Taxi pun berhenti tepat di depan rumah kecil milik Alina, setelah membayar ongkos, alina pun bergegas masuk kedalam rumah.

Senyuman lega kini mulai menghiasi wajah lelah nya, alina merasa bersyukur karena tuhan memberikan nya seorang anak yang baik dan pintar.

Felix kecil tidak pernah menangis saat alina pergi bekerja, ia pun selalu tidur tepat waktu meski usianya masih sangat kecil.

Seolah mengerti penderitaan sang ibu, felix kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak mudah menangis.

Selain memiliki wajah tampan felix kecil juga mewarisi kecerdasan sang ayah.

Sebenarnya nama felix bukan lah nama asli nya, alina sengaja memberi nama felix karena nama itu adalah nama ayah nya.

Alina hanya berharap dengan memberikan nama samaran, itu anak nya tidak akan bisa di temukan oleh felix. karena tidak mungkin ada anak yang nama nya sama dengan orang tua.

Leo Andrew Ghiel, nama nya Leo. alina sengaja tak menambahkan nama keluarga felix karena ia tidak ingin anak nya di temukan oleh pria itu.

Alina sudah membulat kan tekad nya untuk hidup jauh dari dunia felix, kadang hatinya terasa teriris jika mengingat bagaimana perjuangan nya selama ini

Ia harus bertahan hidup dengan bayi di dalam perut nya, bahkan saat ia kesulitan mencari biaya melahirkan dengan menjual harga dirinya alina menemui orang orang di perusahaan felix namun ia malah di cap wanita gila dan di lempar ke jalanan.

Memang benar, semua ini adalah salah nya. Felix bahkan sudah memberikan ia uang dengan jumlah yang sangat banyak.

Tapi tetap saja bayi ini adalah anak nya. Jika saja saat itu felix tak membuang cairan sperma nya di dalam mungkin alina tidak akan hamil?!

Lamunan Alina terhenti saat Cardy muncul di depan nya.

" Apa kau akan terus berdiri di sana? " Tanya Cardy singkat.

Yaa, wanita paruh baya itu memang memiliki mulut pedas ia bahkan sering mengomeli Alina seperti ibunya.

Namun karena hal itu Alina jadi merasa dirinya tak sendirian, ada Cardy yang akan terus mengurus juga menemaninya .

" Apa hari ini dia -- "

" Tidak! Putra ku tidak pernah melakukan hal buruk seperti ibunya " sela Cardy seraya mengambil koper Alina

" Terimakasih ibuuuu??" Goda Alina seraya membuka tudung saji

Meski alina sudah makan tetap saja tak lengkap jika belum makan masakan rumah.

Dengan sumringah alina menyendok lauk serta sayur yang Cardy masak.

" Apa hari mu berjalan lancar?" Tanya Cardy lagi.

" Hmmm " sahut alina dengan mulut penuh nya.

" Syukurlaah, entah kapan kau akan membuat hidup mu sulit " gumam Cardy yang Alina fahami maksud ucapan nya.

" Ah yaa, akhir pekan aku akan membawa kalian piknik!? " Ucap Alina riang.

" Pekan ini salju akan turun! Kita tidak akan bisa melihat rumput hijau lagi " tolak Cardy.

" Siapa yang mengatakan kita akan piknik di taman seperti biasa??"

" Lalu?? "

" Rahasia!! " Goda Alina kembali melanjutkan acara makan nya.

" Baiklaah!!" Hela Cardy pasrah.

***

Sementara di dalam mobil felix terlihat jauh lebih rilex, mungkin ia memilih untuk tidak banyak berfikir terlebih soal masa depan.

Seketika bayangan wajah gadis kini memenuhi ingatan nya.
Ia yakin bahwa mereka pernah bertemu sebelum ini, lagi pula jika belum atau tidak pernah bertemu mengapa gadis itu terlihat cemas dan sangat ingin menghindari dirinya.

" Tuan kau baik baik saja?" Tanya Hanson memastikan.

" Yaa ! " Sahut felix datar, ia tak ingin mebuat suasana hatinya runyam dengan pertanyaan peka asisten nya itu.

" Ah ya, akhir pekan ini tuan meminta anda untuk menemuinya di vila "

" Akhhh, orang tua itu tidak pernah menyerah!! " Gerutu felix kesal.

****

Suasana siang ini cukup lembab, Cardy yang sejak pagi terlihat sangat sibuk dengan kegiatan paginya.

Sedang Alina masih terlelap di kasurnya bersama sang buah hati.
Hingga sayup angin menyapu wajah nya dan berhasil membuat ibu muda itu terbangun.

Alina mengulum senyum lega saat melihat wajah gemas putra nya.

" Maafkan mama sayang " batin Alina merasa bersalah.

Sejujur nya ia sangat ingin hidup seperti keluarga kecil lain nya, bahagia dan harmonis.
Namun hal itu tak bisa ia wujud kan karena hingga saat ini, ia masih harus menyembunyikan kenyataan.

Alina takut jika felix tahu bahwa ia mengandung darah daging dan karena tak ingin terjerat kehidupan rumah tangga felix akan mengambil anak nya untuk meneruskan perusahaan keluarga nya.

Dan bayangan gelap kembali menyelimuti kehidupan nya, alina tidak ingin kebahagiaan kecil nya kembali hancur.
Sudah cukup baginya kehilangan sang nenek tidak dengan anak yang susah payah ia kandung.

" Mama-- " gumam felix seraya menyentuh wajah alina.

" Yes honey " sahut alina mengulum senyum.
Mereka pun kemudian berpelukan

" Akhirnya kalian bangun " sapa Cardy lembut.

" Mama " panggil Felix riang pada Cardy.

" Do you wanna yumm yumm?? "

" Yaa, i want yumm yyumm " balas felix dengan nada baby nya

" Good boy !! Come on " cardy pun menggendong felix keluar agar Alina bisa mandi.

" Apa yang ingin kau makan? Aku akan membuatkan nya " tanya Cardy

" Tidak bi, aku akan membuat nya sendiri kau bisa menyiapkan sarapan felix "

" Baik lah "

Perbincangan pagi pun berakhir dengan kepergian Cardy, suasana pun menghening, alina kembali mengingat wajah tampan felix yang entah mengapa pria itu seperti nya terlihat lebih dewasa meski tak ada perubahan dalam penampilan nya.

Sebenarnya bukan itu yang alina fikirkan, ia takut felix mengingat dirinya dan mencari tahu kejadian setelah malam itu. Terlebih saat alina meminta bantuan biaya untuk melahirkan.

" Tuhan ku mohon bantu lah aku juga anak ku jangan biar kan mereka memisahkan kami " ucap Alina penuh permohonan.

******

" Bibi aku pergi dulu, kabari aku jika ada---"

" Kau sudah mengatakan hal itu ratusan kali aku mengerti sayang! Jadi sebaiknya kau segera pergi sebelum bus mu terlewat " sela Cardy seraya menyuruh alina bergegas.

Hari ini alina sengaja menaiki bus karena naomi menyuruh nya untuk tidak membawa mobil.entah lah alina tidak mengerti namun seperti biasa alina tidak ingin banyak bertanya.

Sesampainya di area apartemen Hellen, alina pun di sambut hangat oleh naomi yang sudah berdiri di parkiran.

" Kau terlambat lima menit, hellen sudah pergi karena pangeran nya juga ternyata akan mengadakan sesi pemotretan majalah bisnis "

" Yaa maafkan aku tapi sepertinya kali ini hellen sangat bersemangat terhadap pria ini " akhirnya Alina mulai mengeluarkan suaranya

" Jelas saja, karena kali ini pria itu bukan pria sembarangan! Kau bahkan akan mandi berlian tanpa harus bekerja keras jika menikahinya! Kau tau siapa dia??"

Alina pun menggeleng pelan.

" Felix-- "

******************************

 Secret Husband ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang