15

677 64 2
                                    

.

.

.

"HAJIMA!!"

Tangan kurus Taehyung masih menjulur berusaha menggapai tubuh Jihoon yang dalam hitungan detik sudah tergeletak dibawah dengan bersimbah darah. Air mata Taehyung meluncur begitu saja membasahi pipinya, seketika itu ia jatuh lemas diatap yang dingin. Waktu seolah terhenti.

Tap! Tap! Tap!

"Taehyung..hah hah apa yang terjadi? Dimana Jihoon?,"Seokjin berlari mendekati Taehyung yang terduduk di sudut atap dengan tatapan kosong. Ia bergegas kembali ke rumah sakit begitu Taehyung mengatakan Jihoon di atap rumah sakit.

"Tae..,"Taehyung tidak bergeming, meski Seokjin mengguncang tubuhnya, air matanya terus menetes tanpa dapat di hentikan.

Seokjin berinisiatif melongok keluar atap, lidahnya tercekat begitu ia menatap tubuh Jihoon dibawah sana dengan posisi terlentang dan darah di sekeliling tubuhnya.

"Ya Tuhan..Tae, kita harus menyelamatkan Jihoon! Ayo cepat!,"tatapan Taehyung kosong, ia sama sekali tidak merespon Seokjin. Melihat sikap Taehyung, Seokjin merogoh kantongnya, mengeluarkan benda pipih.

"Namjoon, selamatkan Jihoon, sisi gedung sebelah kanan. Jihoon jatuh dari atap, palli!,"Seokjin segera memasukkan kembali ponselnya.

"Ayo Tae, kau tidak bisa seperti ini. Kita harus menyelamatkan Jihoon."Seokjin merangkulkan tangan Taehyung ke bahunya.

"Jihoon... melakukannya untuk Kookie."lirih Seokjin. Pikiran Seokjin mencerna apa yang Taehyung katakan, dengan cepat ia menangkap maksud Jihoon bunuh diri adalah untuk mendonorkan hatinya pada Jungkook.

"Kita tidak akan biarkan itu terjadi."

"Aku gagal menjadi seorang kakak. Aku...tidak bisa menyelamatkan Jihoon."Taehyung terus bicara tanpa ekspresi.

"Jangan seperti ini, Tae. Jihoon juga pasti tidak mau kau begini. Ayo, kita harus melihat kondisi Jihoon."Seokjin berusaha menyadarkan Taehyung.

"Aku..bukan kakak yang baik. Aku..tidak bisa menjaga mereka."Taehyung terus menghakimi dirinya sendiri.

"Aishhh, kita harus cepat sebelum kita terlambat."Seokjin menarik paksa Taehyung hingga ia berdiri.

"Aku...yang membuat Jihoon seperti ini."Taehyung tertatih mengikuti langkah Seokjin.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Tae. Ini bukan salah..eoh? Tae!,"Seokjin berusaha menahan tubuh Taehyung yang tiba-tiba melemas. "Buka matamu, Tae. Sadarlah! Yak! Taehyung-ah!,"Seokjin menghela nafasnya dan dengan segera mengangkat Taehyung ke punggungnya.

"Hyeong! Ada apa dengan Taehyung?,"Namjoon menghampiri Seokjin yang datang dengan tergopoh menggendong Taehyung di punggungnya.

"Taehyung pingsan. Bagaimana Jihoon?"

"Dia sedang di tangani."

"Bagaimana kondisinya?"

"Aku belum tahu. Sebaiknya kita bawa Taehyung dulu."Namjoon dan Seokjin masuk ke dalam ruang gawat darurat, seorang perawat bergegas menghampiri mereka dan mengarahkan mereka ke salah satu ranjang. Taehyung di baringkan di salah satu ranjang pesakitan, dan dengan cekatan perawat dan seorang dokter mengurusnya.

"Apa yang terjadi padanya sebelum ini?,"tanya dokter.

"Dia tiba-tiba pingsan."ucap Seokjin.

"Kurang istirahat, tekanan darahnya turun, stress. Pasien perlu istirahat dan makan makanan sehat, juga pastikan pasien mengurangi pikirannya."

Mirror [Part 2]Where stories live. Discover now