🌹7🌹

3.1K 312 76
                                    

"Kau adalah yang pertama dan yang terakhir," ucap Sasuke dengan suara yang mendesah.

Aaah…..

Deeeegggg…….

Kalimat itu, peristiwa itu selalu saja terngiang jelas di telinga dan fikiranku.

Sungguh aku tak bisa memungkiri, jika aku tak bisa melupakan kalimat itu. Bahkan jantungku selalu berdebar setiap kali mengingatnya.

Tidak, aku tidak sedang terbawa perasaan disini. Hanya saja kalimat itu serasa menjadi suatu jawaban yang membuatku buntu untuk memecahkan teka-teki ini.

Adakah Sasuke berbohong? Atau memang berkata jujur?

Berbohong untuk menutupi rahasia dirinya, dan jujur untuk menegaskan bahwa dirinya memang menyimpang.

Hanya saja aku tak habis fikir. Aku sangat meyakini jika Sasuke adalah pria yang normal. Tapi bagaimana bisa seorang pria normal dalam sekali seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan seorang wanita.

Atau memang benarkah Sasuke menyimpan suatu rahasia? Apa dan bagaimana sungguh aku tak tahu harus dari mana aku memulai untuk menggalinya.

Bahkan setelah hari-hari berlalu tanpa terasa, semuanya berlalu tanpa ada jawaban. Yang ada hanyalah bayang-bayang adegan percintaan yang begitu liar tak ada habisnya.

Sasuke begitu pandai menutup rapat mulutnya, tak sedikitpun dan tak sepatah katapun yang terucap yang setidaknya bisa secuil membuka jalan terang bagi ku untuk menyingkap semua hal yang begitu memenuhi rasa penasaranku.

Setiap kali ada pertanyaan yang ingin terucap, Sasuke selalu bisa membungkamnya dengan sentuhannya yang mendalam yang membuatku sampai tak mampu untuk berucap. Sehingga menyisakan berjuta kata tanpa bahasa yang tertumpuk di hati.

Aku menelitinya begitu dalam dari kejauhan, Sasuke mengayunkan pedangnya dengan begitu lihai, melatih pergerakan tubuhnya agar semakin luwes. Sorot matanya yang tajam begitu fokus terarah. Tubuhnya dipenuhi oleh bulir-bulir keringat.

Sial……

Sekali lagi aku tak menampik segala kesempurnaan yang ada pada dirinya. Bahkan ketika tidak sedang memakai baju kebesarannya pun, Sasuke tetap seorang yang begitu berkarisma. Aku bukan sedang mengaguminya, hanya saja sedang berfikir seseorang yang seperti Sasuke tak mungkin tidak terkenal di kalangan para wanita istana. Minimal beberapa wanita pasti ada yang sudah berhubungan dengannya.

"Yang Mulia, airnya sudah siap," pandanganku ke arah Sasuke terputus, menoleh kearah seorang wanita tua yang tertunduk di sampingku.

"Kau boleh kembali,"

Kata kembali adalah kata yang di maksudkan untuk mengijinkan para maid itu pulang. Dan waktu telah beranjak senja, sebelum warna langit berubah pekat aku harus segera membersihkan diriku.

Berendam di bak penampungan yang mengarah ke arah lembah sembari menikmati terlelahnya sang surya adalah hal selalu berkesan di tempat ini. Guratan lembayung di kaki langit adalah warna segar yang paling eksotis di dunia ini.

Sejenak ingin melupakan segala sesuatu hal tentang Sasuke dan hubungan terlarangnya dengan Neji.

Baru saja ingin melepas ikatan di pakaianku, tiba-tiba teringat mungkin sebaiknya aku tidak mengijinkan para maid itu pulang. Dengan begitu pastinya Sasuke tidak akan berani mendekatiku.

Sasuke memang orang yang sangat hati-hati, dia hanya berani melakukan segala sesuatu hal padaku disaat tidak ada siapapun di istana ini.

Sebelum terlambat segera aku berbalik menuju pintu, namun saat akan membukanya pintu itu telah terbuka dengan sendirinya dan menampilkan wujud Sasuke disana.

Frozen FlowerWhere stories live. Discover now