24

154K 6.6K 758
                                    

Gue gemes nulis part ini😭
Tapi bukan gemes UwU...

Gemes pen smackdown!!😭😭

Semoga kalian juga gemes deh..

***

Author Pov

Murung.

Satu kata yang menggambarkan Cakra sekarang. Meringkuk diatas ranjangnya sambil memeluk gulingnya, menatap layar ponselnya. Jari Cakra berselancar menuju galeri dan membuka folder rahasianya.

Foto dan video dimana dia sakit dan dirawat oleh Karin saat itu. Video saat dirinya pertama kali jadi bayi besar. Cakra terkekeh melihatnya.

Besok hari ujian pertama dan Cakra tak belajar sama sekali. Ia merindukan Karin. Cakra kangen Karin.

Cklek

Pintu terbuka, Cakra masih diam tak mau berkutik. Ia tahu mamahnya pasti akan menemuinya.

"Hoi"

Salah.

Cakra salah, ternyata bukan mamahnya. Tapi papahnya, tumben sekali. Cakra bangkit mengubah posisinya menjadi duduk disamping Julian.

"Ada apa?" tanya Julian

"Nggak kebalik? papah ada apa masuk ke kamar Cakra?" tanya Cakra balik

"Dasar anak nggak sopan!" Julian menjitak Cakra

"Aww pah!"

"Papah tau kamu lagi ada masalah, biar papah tebak. Karin?" Julian menatap putranya dalam.

Cakra diam, ia menunduk.

"Papah pernah muda, papah juga sempat kehilangan mamahmu. Papa tahu banget rasanya gimana nak. Tapi tolong kamu juga jangan kesampingkan masa depanmu. Papah yakin Karin juga nggak mau gagal ujian---

"Coba bayangkan, kamu ujian dengan nilai tertinggi. Kamu datang ke Karin untuk menyelesaikan masalah kalian. Dan Karin menatap kamu dengan tatapan bangga. Papah tau kalian masih saling suka. Hanya ada kesalahpahaman kecil yang harus diluruskan. Jadi Cakra putra papah, papah boleh minta sesuatu dari kamu?"

Cakra mengangguk.

"Fokuslah belajar, selesaikan ujian dengan hasil memuaskan. Lalu selesaikan Karin dan bawa dia kesini. Kita rayakan bersama. Oke!?"

Cakra tersenyum "Iya pah"

Julian lalu memeluk putranya. Julian menyayangi Cakra, walaupun mereka sering tak akur berebut perhatian Nana.

***

Hari pertama ujian dimulai. Karin berusaha fokus. Karin tak mau terbuai oleh sesuatu yang begitu mengganggunya.

Selama dua minggu terakhir, Karin menyibukkan diri dengan belajar keras untuk mempersiapkan ujian. Ia harap dirinya mendapat nilai bagus yang dapat membanggakan orang tuanya. Karin rasa ia sudah cukup membuat mereka kecewa.

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang