28. crash ?

5 1 0
                                    


Hari-hari di villa sangat menyenangkan, mereka sudah pergi kemana-mana dan memutuskan pulang ke Jakarta.

Semua sedang kumpul di ruang keluarga di rumah bunda nya, semua lengkap berkumpul.

"Eh Ra, papa belom ada nelfon Lo gitu ?" Tanya David yang menghilangkan keheningan.

"Ga ada, mana peduli lagi dia sama gue." Rara tidak suka mereka membahas ayahnya.

"Ga boleh gitu Ra, dia juga masih papa kamu" tegur bunda.

"Yang namanya orang tua pasti pengen anak nya bahagia kan bund ? Bahagia gimana kak Baron aja rela gantiin aku pergi ke America !" Ujar Rara.

"Gue heran, berasa kita kayak bukan anak nya atau gimana sih ?" Jeda Selin. "Gue pengen banget ngelabrak sekalian, tapi gue punya anak kecil yang harus di jaga sih"

"Ga boleh gitu Selin, mama ga ada ya ngajarin kamu gitu." Respon bunda.

"BUNDA ! BUNDA TUH.... AAKKHG UDAH LAH BUN, BUNDA GA BAKAL NGERTI APA YANG AKU RASAIN !" Rara marah karna respons bunda nya itu.

"Aduh bund, bund.... Ga Inget apa kejadian Rara di teror ?" David mengungkit kejadian setahun yang lalu.

"Gini ya bund, mereka itu masih iri karna eyang sama omah lebih sayang ke cucu nya yang ini (kita) ! Makanya mereka takut ga dapet warisan dari eyang." Ujar Rara dengan tegas.

"Iyaa bunda tau, kalo masalah warisan bunda tau kalian ga gila harta kayak mereka,"

"Ya jelas enggak lah bund ! ngapain minta warisan eyang ? Kita semua juga ga masalah kok kalo kita ga dapet warisan eyang, jangan kan eyang, warisan papa aja kalo ga dapet kita ga masalah. Ya ga kakak kakak kuu !!" Ucap Rara.

"SETUJU !" Triak mereka bersamaan.

"Bun, aku mau ke sana, ga nginep sih ya tapi aku main halus aja. Jadi tenang aja okay ?"

"Eh Ra ! Jangan sendirian lah geblek !" Respon David khawatir.

"Gue kerumah bokap gue bukan ke rumah penculik." Jawab Rara.

"Kan sama aja" ujar David datar.

"Lah iya ya" Rara tertawa.

"Tenang gue bawa bodyguard kok, sama jangan lupa pernak pernik nya HAHAHA." Rara sudah girang sendiri dengan rencana nya.

"Lo ngerencanain apa sih ?" Tanya Baron kepo.

"Udah liat aja nanti, papa bilang ke kalian mereka udah sukses semua kan ? Udah pada berduit semua kan ?,"

"Gue pernah tinggal sama mereka tuh udah lumayan lama, uang belanja aja masih minta, cih." Ejek Rara yang kemudian berdecih.

"Lu udah kayak di film, film anjir. Lu rencanain apa sih ?" David yang masih bingung dengan rencana rahasia Rara.

"Gue bakal bales dengan kebenaran tapi main halus." Bukan nya menjawab Rara masih melanjutkan perkataannya yang misterius itu.

"WOY BANGSAT DARI TADI GUE NANYA JAWAB NYET ! BLOM PERNAH DI SLEDING MANG OLEH LU YAK !" David kesal karna pertanyaan di abaikan.

Kemudian Rara membisikkan rencananya ke David. "Oohh," David paham. "Gilak brilian banget rencana Lo ! Ini nih adek gue !"

"Kalian bisik apa sih ? Rencana nya apa ? Kasih tau gue juga dong." Ucap Selin.

"Nanti aja liat hasil nya, ini mumpung masih jam sebelas gue mau ke mall dulu siapin pernak pernik, xixixi." Mereka bingung kecuali David.

"Tae kamu ikut aku."

STORY'OF LOVEWhere stories live. Discover now