Happy Reading!
"Sebal, sebal, sebal! Kenapa setiap kali aku dipojokkan oleh guru iblis itu, aku tidak bisa mengelak?"
[6] Demonic Nature
Tatapannya tidak pernah luput dari mana pun. Gerakannya sangat cekatan saat mendorongku jatuh pada ranjang yang empuk. Pria itu menahan tubuhku ketika aku hendak meronta.
Ia mendekatkan wajahnya pada telingaku, lalu berbisik, "Jangan melawan. Ini tidak akan lama."
Mendengar bisikan itu, kedua mataku langsung terbuka. Dengan panik aku langsung memposisikan diri menjadi duduk. Sambil mengatur nafas, aku mencoba memikirkan mimpi itu.
Bagaimana bisa pria iblis itu hadir dalam mimpiku? Di dalam sana, ia seperti iblis. Iblis yang sangat kuat sampai-sampai ia bisa mengontrol seluruh gerakanku.
Tidak, tidak. Aku harus mencari cara agar dapat menyingkirkan iblis itu. Secepatnya! Aku tidak mau hal tersebut terjadi.
"Ujian Biologi?!"
"Astaga, tidak perlu berteriak seperti itu, Hyolin. Telingaku bisa hilang pendengaran nanti."
Aku tersenyum kikuk mendengar ucapan pria berambut keriting tersebut. Tak lama, ia pamit sembari mengusap-ngusap terlinga kanan dengan tangannya.
"Maaf soal tadi!"
Jadi, pelajaran pertama adalah ujian Biologi, ya? Aku tidak mungkin menyontek, karena guru iblis itu akan mengetahuinya.
Hu'uh, kenapa bisa mendadak seperti ini, sih? Aku, 'kan jadi harus mencari akal dengan cepat. Dengan langkah frustasi, aku berjalan meninggalkan lorong.
YOU ARE READING
Treat You Like An Enemy | ✔
Teen Fiction[Amazing cover art by: Laven K. | @LavenWho] [⚔️] [TEEN FICTION-ROMANCE, COMEDY] Diajari secara private oleh Fro ditambah fakta bahwa ia adalah Wali Kelas di kelasku memang menyebalkan. Karena sifatku yang tak acuh dengan pelajaran, Mama menyuruh sa...