[Amazing cover art by: Laven K. | @LavenWho] [⚔️] [TEEN FICTION-ROMANCE, COMEDY]
Diajari secara private oleh Fro ditambah fakta bahwa ia adalah Wali Kelas di kelasku memang menyebalkan. Karena sifatku yang tak acuh dengan pelajaran, Mama menyuruh sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading!
"Kamu itu seperti debu. Tinggal ditiup sedikit, langsung hilang. Lemah."
[7] Her Again, Really?
"M-maafkan aku. Aku janji akan bersikap baik!"
Dengan sangat gugup, aku menutup kedua mataku. Setelah dirasa aman, aku membukanya. Dia sudah tidak ada. Aku bernapas lega karena penderitaanku sudah berakhir. Ya, setidaknya untuk sekarang.
"Kemana Pak Fro?"
Pertanyaan tersebut membuatku menoleh. Clar berdiri di depan pintu. Ia tersenyum lalu melangkahkan kakinya mendekatiku. Wajahnya terlihat bingung. Aku tebak Clar bingung karena melihatku yang panik tadi.
"Habis diapakan oleh Pak Fro?"
"Diapakan maksudnya?" tanyaku bingung.
"Ya, kamu tahu." Clar menaik-turunkan alisnya.
Aku memutar bola mata dengan malas. "Jangan mengada-ngada, Clar. Kalaupun ia berhasil menggodaku, aku tidak akan termakan." Setelah mengatakan itu, aku melangkahkan kaki pergi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ah, tidak, tidak!
Sudah hampir tiga bulan dan aku masih belum bisa menyingkirkan guru itu. Mulai dari berpura-pura sakit pinggang sehingga tidak bisa mengerjakan soal, tidur di kelas, mengacak-ngacak ruang guru hingga seperti kapal pecah. Semuanya gagal!
Malah, aku merasa aneh setiap kali berhadapan dengan guru itu. Seperti; jantung berdebar kencang, tubuh gemetar, dan selalu gugup. Tidak hanya itu, guru iblis itu selalu ada dalam mimpiku!
"Hyolin."
Panggilan tersebut membuat lamunanku terbuyar. Aku menoleh pada Clar dengan tatapan bingung. Clar yang sedang melihatku, menaruh buku yang ia pegang.
"Aku sudah memanggil namamu lebih dari lima kali, Hyolin."
"Maaf." Aku terkekeh. "Jadi, kamu mau bicara apa?"
