New Plan!

60 34 58
                                    

-HAPPY READING-

15 Menit setelahnya...

Bian menghentikan sejenak makannya, karena sedari tadi handphonenya itu terus bergetar. Rasanya kurang khusyuk makan ada yang ganggu. Kesalnya.

Nando

Online

Bian!!

Lho dimana?
Kami udah lama nih nunggu!
Gue habis ini ada job lagi!

Iya gue otw. Balasnya singkat.

Setelah kandung kemih terasa longgar Aji yang melihat kiri kanan mencari keberadaan Bian, kini lenyap bagai jin tomang.
Lah! Mana tuh anak.
"Ini apaan lagi," Aji mengambil secarik kertas diatas meja makan mereka.

"Gue duluan bang, ada tugas negara," isi surat tersebut membuat Aji garuk garuk sendiri.

******
Huh!
"Dari mana aja lho!"

"Lama banget!"

"Udah lunturkan skincare gue!" Kesal Nando ceplas ceplos.

"Heh! Baru tau gue lho pake skincare Do!" Dani menoleh kearah temannya itu.

"Hehe, sedikit, itu juga Marena punya emak gue," sahutnya dengan percaya diri.

Males berdebat dengan teman tidak warasnya itu, Bian pun dengan segera mengeluarkan buku andalannya, ya buku andalan.

"Lah ini apaan Bi, gue gak ngerti! Sumpah gak ngerti! Ngerti gak sumpah!" Dani dengan rempongnya berkoar koar hingga membuat Bian geleng geleng.

"Apaan sih Dan! Lebay lho! Kayak gue donk," Nando bangun dari duduknya dengan menunjukan senyum andalannya.

"Emang lho paham?" tanya Dani pasti.

"Tanya lagi, ya kagaklah!"
"Kurang asem lho!" Tabok Dani hingga membuat Nando meringis kesakitan.

Dengan wajah coolnya itu, memainkan sebatang bolpoin polwan ditangannya, membuat kedua sekawannya itu berbinar menyaksikan cahaya ilahi yang keluar dari aura kegelapan wajah Bian.

"Silau!" Bian kesal dengan temannya tersebut.

"Iya siang bolong gini bawa bawa senter!"
Sahut Dani yang tak kalah heran.

"Hehe biar kayak detektif cuy," balas Nando.

"Ayo cepat! Selesaikan!Ini aja gak paham!"

Baik cekgu, Sahut mereka serempak.
Saya suka saya suka
Dasar abang mei mei lho!

******
"Bi! Kalo gue gak paham lo harus standby dirumah Oke," ucap Nando.

"Iya Bi, lho harus stand by," sahut Dani.

"Iya iya, tapi ingat kalau bertamu bawa makanan, gak ada yang gratis ya!" Bian mengingatkan kedua temannya itu.
"Anjirr,"

Mereka pun berpisah untuk pulang, karena hari kebetulan mulai sore.
Bian pun menelpon pak Doko untuk menjemputnya.

Bian
Hallo pak!

Pak Doko
Hallo

Bian
Jemput saya ya ditempat bascamp biasa.

Pak Doko
Oke mas meluncur.

15 menit kemudian mobil berwarna silver keabuan tersebut tiba, karena kebetulan hari mulai gerimis Bian pun dengan cepat segera masuk, memandangi kelap kelip malam yang begitu tenang, ditambah hujan mulai terasa lebatnya.
Rasanya hujan kali ini meningatkannya dengan seseorang,

Behind The Gray (On Going)Where stories live. Discover now