14. Kencan?

1.3K 252 66
                                    

Maaf baru next habis meraton drama thailand😂

Mau tau siapa bayangan peran Langit, Alka, Tari, Radit dan Ayla kalian dong👉👈

HAPPY READING

14. KENCAN?

Tari dan Ayla hanya menghabiskan waktu di kursi semen yang menyatu dengan dinding di depan kelas. Tari berkutik dengan ponselnya, begitu juga dengan Ayla.

Tari mengusap layar ponselnya ke atas, memandangi berbagai foto yang di posting di akun Instagram. Sampai ia berhenti mengusap layar ponselnya ketika mendapati foto beserta informasi berupa pasar malam yang akan resmi di buka pada malam minggu ini, tepatnya besok malam. Kebetulan pasar malam yang baru dibuka itu hanya berada di komplek sebelah dari rumah Tari. Tentu saja sampai dengan berjalan kaki.

"Ay! Pasar malam nih, ke sana yuk!" Tari memperlihat layar ponselnya pada Ayla yang kini beralih menatap ponsel Tari. Ayla berdeham panjang lalu menggeleng.

"Gak ah!" tolaknya lalu kembali menatap layar ponselnya. Tari mendengus, Ayla selalu saja malas untuk berpergian ke suatu tempat, ia lebih suka di rumah.

"Ay ayolah!" Tari merengek sembari menggoyangkan pundak Ayla.

"Gak ah, lo aja."

"Lo selalu gitu deh Ay, sesekali gitu jalan sama gue," ujar Tari cemberut.

"Lo kalau liat tempat baru pasti langsung gercep, kaya kafe kemarin, terus sekarang pasar malam, nanti toilet umum yang baru buka juga lo bakal ke sana?" tanya Ayla menyebalkan.

Tari memutar bola matanya. "Gak gitu juga Ay!"

"Gue males Tar, lo tau gimana gue kan? Lo ajak Langit aja gih!" kata Ayla.

Tari langsung membulatkan matanya, sebuah lampu bohlam tak kasat mata menyala di sudut kepalanya. Iya juga ya, ajak Langit!

"Gak kepikiran gue Ay!" Tari baru saja hendak beranjak mencari Langit yang tadi pergi ke halaman belakang sekolah untuk bersantai bersama Alka dan Radit, tapi langkah Tari terhenti saat melihat Langit yang ternyata hendak kembali ke kelas, sekarang sedang berdiri di depan kelas XI MIPA 2, tepatnya di depan Nata. Alka dan Radit tengah berbincang, bersandar di salah satu pilar sambil menunggu Langit.

Tari memutuskan untuk menghampiri Langit saja, masa bodo dengan Nata.

"Nanti kalau udah sampai, kabarin gue ya," ujar Nata. Langit mengangguk sambil tersenyum kecil. Setelah itu Nata melambaikan tangannya dan kembali ke kelasnya. Tari baru saja berhenti dua langkah di depan Langit yang baru saja hendak melanjutkan langkahnya.

"Langit, malam minggu nanti ke pasar malam komplek sebelah yuk," ajak Tari.

"Gue udah diajak Nata barusan," balas Langit yang mampu membuat Tari mengeraskan rahangnya. Ia tertawa sinis dalam hati, selalu saja begini! Sudah berapa kali ia keduluan oleh Nata?

Tari tersenyum paksa lalu mengangguk pelan. Hatinya memang sudah terlatih patah hati, seperti lagu saja.

Kalau Tari mengatakan 'Tari boleh gabung gak?' rasanya terlalu gengsi. Tidak, Tari tidak boleh melakukan itu. Ia masih punya harga diri.

Langit lalu melangkah melewati Tari yang mematung di tempat. Radit menyusul Langit ke kelas. Sementara Alka kini menghampiri Tari yang berada beberapa langkah di depannya.

"Tari, ke pasar malam sama gue aja gimana?" tanya Alka yang membuat Tari lantas menoleh. Tari tampak berpikir sambil memainkan gerakan bibirnya. Sepertinya tidak buruk pergi bersama Alka, ia ingin sekali pergi ke pasar malam itu. Tentu saja tidak! Malahan banyak gadis yang mengincar untuk kencan dengan Alka. Tunggu, kencan? Tari akan kencan dengan Alka? Aih! Apa yang ia pikirkan?

LangTari (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now