Prolog

132 29 3
                                    

Assalamualaikum semua

Lama didunia orange bukan berarti handal dalam penulisan, suka membaca belum tentu bisa menulis. Tapi semua itu bisa kita lakukan apabila kita mau belajar dan tidak malu bertanya kepada yang mengusainya. Karena tidak ada yang tidak mungkin,
"Kun Fa Ya Kun"

****

Pernah dengar ada istilah sebab dan akibat, apa yang kita tanam itulah yang akan kita panen.

Tapi entahlah, apa yang pernah aku perbuat hingga semua ini terjadi padaku. Setiap mengeluh aku selalu bertanya-tanya kenapa dengan alur hidupku, apa salahku Tuhan.?? 

Terkadang, dalam diam aku berfikir. Kenapa aku mengeluh bukannya manusia hanya sesosok wayang dan pasti ada dalangnya, yang artinya kenapa aku takut kalau masih ada Tuhan.

Perkenalkan namaku Daisy Syabilla si gadis pendiam jika dilihat sekilas tanpa perkenalan dan pendekatan, oleh sebab itu mari kita berkenalan hehe, sesosok gadis sederhana yang dilahirkan dari keluarga sederhana.

Awal hidup yang indah karena masih belum mengerti akan namanya pahitnya kehidupan, kebahagiaan dan senyuman yang selalu ia dapatkan tiap harinya yang nyatanya palsu.

"Menangislah jika ingin menangis jangan hanya diam." Ucap
seseorang disampingku, yaaps itu dia yang kelak akan menjadi tempat bersandarku.

Sesosok yang tegas nan dingin itu bernama fajrin Abraham, yang kerap di panggil dengan panggilan Fajrin.

Daisy hanya diam sambil menatap laki-laki yang usianya terpaut sembilan tahun lebih tua dengannya, dengan sorotan mata berair jika berkedip sekali saja maka akan jatuh tetesan air mata yang ia tahan agar tidak berlinang.

"Menangislah jika ingin menangis, tertawalah jika ingin tertawa,
jangan hanya diam saja coba beri ekspresi,
Menangis juga termasuk ekspresikan?
Adakalanya hal tersebut perlu kita lakukan untuk meluapkan isi hati dalam hidup." ucap Fajrin

Air mata yang Daisy tahan akhirnya mengalir juga. "Apakah Bapak masih mau menerima saya dengan keadaan yang seperti ini?" pertanyaan itu keluar dari mulut Daisy diiringi dengan sesegukan.

"Kenapa tidak bisa menerima?" Jawabnya

"Harusnya saya bersyukur dipertemukan dengan sosok wanita yang kuat sepertimu, dengan pengalaman-pengalaman yang pernah kamu lewati sendirian, kamu menjadi sesosok wanita yang kuat."

"Dengan adanya keadaan seperti itu saya tidak terlalu sulit berjalan beriringan denganmu, bagaimana cara menjalani beratnya hidup yang akan kita jalani kelak, karena apa! pekerjaan yang saya emban ini, saya membutuhkan sosok wanita yang mentalnya sekuat baja." sambung Fajrin sambil mesem.

"Terima kasih Pak" balasan Daisy dengan senyuman yang terbit dibibirnya.

**
Selamat datang dilapak aku
Semoga menghibur kalian yang lagi suntuk karena adanya pandemi ini.

Ini cerita pertamaku, jadi mohon maaf jika banyak katimat masih rancu dan amburadul harap maklum yaa, karena masih pemula bantu koreksi jika ada salah.🙏

Jangan lupa vote dan coment.

My Daisy || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang