47 - RETAK

1.8K 157 8
                                    

47

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

47. Retak.

Bel penjang berbunyi, itu artinya jam KBM sudah selesai. Murid-murid SMA Cahaya diperkenankan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Namun ada sebagian yang masih harus mengikuti kegiatan ekstrakulilkuler yang dilaksanakan setelah pulang sekolah.

"Kita tutup pertemuan kita kali ini. Selamat siang, dan jangan lupa kerjakan tugas yang sudah saya berikan. Terimakasih."

Murid-murid MIPA 1 memasukkan buku dan peralatan tulis ke dalam tas, mereka bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, mereka diharuskan berdoa atas kepercayaan mereka masing-masing.

Setelah itu, semuanya berhamburan keluar untuk menuju parkiran bagi yang membawa kendaraan seperti motor atau sepeda.

"Gak sabar pengen nyobain masakan emak!" seru si Boby. Seisi kelas terkekeh karna kelakuan Boby yang sangat kekanakan.

Syeela melihat Randy yang langsung keluar kelas tanpa mengajaknya untuk pulang bersama. Ia tadi pagi memang diantar Papanya, tapi siang ini mungkin ia harus naik angkot.

Syeela tersenyum miris, mengapa Randy tak menawarkannya. Oh ya, Syeela sadar diri, ia mungkin tak pantas berkhayal seperti itu.

Satu-satunya orang yang ada di sisinya kini adalah Beby, orang yang ia khianati. Namun Beby sedang mengikuti kegiatan esktrakulikuler karate karna ini hari Kamis, tentunya bersama Samudra. Jadi, Syeela bagai orang yang diasingkan.

Meski satu sekolah tak ada yang mencibirnya terang-terangan, namun Syeela tahu, mereka menyindir Syeela lewat tatapan yang cukup sinis. Itu karna mereka takut jika Beby mengetahui ada yang mem-bully Syeela.

Syeela menganggap dirinya adalah orang yang jahat, bahkan sangat jahat. Sampai tega, hampir merusak sahabatnya sendiri. Jika Beby tak siaga, mungkin Beby akan dibenci semua orang, bukan Syeela.

Rasa bersalah terus menyelimuti dirinya, pikirannya berkelana.

"Naik angkot aja, deh," monolog Syeela sambil tersenyum guna menguatkan dirinya.

Syeela berjalan menuju gerbang sekolah melewati parkiran. Syeela tersenyum kecut melihat Randy, Pangeran, dan Happy yang tertawa lepas. Ia juga sakit kala melihat Randy yang kali ini tertawa tanpa ada dirinya di sisinya.

Berusaha menghiraukan, Syeela menatap lurus ke depan dan fokus pada tujuannya. Randy melihat Syeela yang berjalan sendirian menuju gerbang depan. Sebisa mungkin Randy berusaha untuk tidak peduli.

"Kok gak ada angkot lewat, ya?" gumam Syeela. Ia gelisah, pasalnya dirinya tak pernah naik angkot sekalipun, ia selalu bersama Randy tanpa absen.

Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dengan kasar membuat Syeela agak goyah. Syeela menatap seorang pria yang juga sedang menatapnya dengan tajam.

"Dion, lo ngapain ke SMA Cahaya?" tanya Syeela penasaran. Ardion Darrelson, murid SMA Pelita yang sekolahnya terletak tak jauh dari SMA Cahaya. Ardion ini adalah orang yang berhasil membuat Syeela jatuh cinta, sampai rela melakukan apapun.

I Love You, Beby [END]Where stories live. Discover now