9. Perjuangin, Cris!

1.2K 206 175
                                    

"Zainab dan Abul Ash menikah sebelum turunnya Wahyu kenabian. Suatu hari, terjadilah peristiwa besar yaitu diangkatnya Nabi Muhammad sebagai risalah kenabian.

Saat Zainab menyampaikannya pada sang suami, Abul Ash malah mengingkari dengan alasan nenek moyangnya lebih utama dari risalah Nabi Muhammad.

Sampai terjadi lah perang badar, antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin. Abul Ash ikut berperang di barisan kaum musyrikin, memerangi ayah mertuanya sendiri.

Namun, atas kehendak Allah, kaum musyrikin dapat dikalahkan, hingga Abul Ash menjadi tawanan perang. Zainab mengutus seseorang untuk menebus Abul Ash dengan kalung pemberian ibunya (Khadijah).

Seiringan dengan itu turunlah ayat yang tidak memperbolehkan Pernikahan Beda Agama. Nabi meminta kepada Abul Ash untuk mengembalikan putrinya, yang akhirnya disanggupi oleh Abul Ash.

Namun ada yang menarik setelah perpisahan, baik Zainab maupun Abul Ash sama-sama menolak untuk menikah lagi. Bahkan Abul Ash dengan mantap menyatakan tidak ada wanita lain selain Zainab.

6 tahun berpisah karena iman yang berbeda. Atas izin Allah, Abul Ash dan Zainab kembali bersatu, setelah Abul Ash mengucapkan dua kalimat syahadat. Hingga maut yang memisahkan mereka dengan liang kubur."

Keputusannya untuk bolos pelajaran agama sudah bulat. Bahkan sekarang ia sedang duduk di atas ranting pohon yang menjulang tinggi. Pohon itu berada tepat di belakang kelasnya sehingga segala perkataan guru agama Islam yang sedang mengajar terdengar jelas.

Dalam-dalam Cris mencerna segala perkataan yang keluar dari mulut Pak Zaid. Guru agama Islam di sekolahnya. Entah kebetulan atau apa, hari ini penjelasan Pak Zaid seakan menjawab semua kegundahannya.

Ada perasaan sakit yang memeluk sempurna relung hatinya, dan lagi-lagi menghancurkan fondasi yang sudah ia bangun mantap-mantap dari awal bertemu.

Cris menuruni pohon dengan santai, ia memutuskan untuk menemui Putra. Mengingat Davi sedang belajar pelajaran agama, ia tidak pernah mau menganggu urusan dunia dan akhirat teman-temannya. Setidaknya, ia tidak pernah meminta teman-temannya sama seperti dirinya.

XI IPA 1

"Putra!" Cris sedikit berbisik, ia membuka sedikit jendela kelas itu.

"Lah, Cris. Ngapain lu?"

"Cabut lah! Ayok."

Putra tersenyum merekah, "boleh..."

"Lu lagi pelajaran apa?"

"Biologi. Enek gua, mending cabut dah. Tunggu gua diluar."

Cris mengangguk, ia menjauh dari kelas tersebut dan menunggu Putra dari jarak beberapa langkah. Tak bisa berbohong, matanya menangkap gadis itu. Gadis yang sedang fokus dengan bukunya.

Matanya tak bisa menolak untuk sekedar melirik gadis yang telah berhasil mengisi hatinya saat ini. Dirinya seperti teriris melihat Maryam yang seakan sulit digapai.

Terasa dekat, namun nyatanya perbedaan itu terlalu jauh, terasa mudah untuk menemuinya, namun nyatanya sulit untuk menghancurkan benteng yang menjadi penghalang antar keduanya. Dia ada, tapi bukan untuk dimiliki. Sulit untuk Cris menggapainya.

Diferencia (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang