Chapter 2

3.2K 312 74
                                    

10 Juni 1999

Musim Panas

Pesta kelulusan mereka dirayakan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan, angkatan mereka adalah angkatan murid paling bersejarah di Hogwarts.

Disamping itu, Ginny juga tidak sengaja melihat Pansy parkinson yang menatap tajam ke arah Draco Malfoy.

Merasa diperhatikan, Pansy melirik ke arah anak bungsu keluarga Weasley yang duduk di bagian Griffindor. Merasa tidak suka diperhatikan oleh Ginny, Pansy memukul mejanya sendiri kemudian berdiri dengan emosi.

Semua orang yang melihat aksinya hanya diam meskipun ada beberapa dari mereka yang merasa tidak nyaman dengan tingkah pansy.

Akhir-akhir ini Pansy menjadi lebih agresif dan mulai bersikap barbar. Dia melampiaskan semua masalah yang dirasakannya kepada siapapun.
Kedua orang tuanya dipenjarakan dan dia kini hidup sendirian dirumahnya, sedangkan Draco Malfoy menjalani hidupnya seperti keluarganya tidak memiliki salah apapun. Itu membuat Pansy sangat membenci keluarga Malfoy dan si sialan Harry Potter.

Ginny yang melihat gertakan itu menatap Pansy dengan heran, kenapa gadis itu terlihat sangat marah kepadanya?

Ron yang melihat tindakan Pansy Parkinson yang sepertinya ingin menyakiti adiknya, hendak menghampiri gadis Slytherin tersebut sebelum Hermione tiba-tiba mengeluh bahwa kakinya terasa sakit karena sepatu hak yang dipakainya.

Ron tiba-tiba berubah menjadi panik dan langsung menggendong Hermione untuk membawanya ke Hospital wing. Hermione yang   mengikuti Ron menjadi panik dan malu karena tindakan konyol Ron.

Hermione sebenarnya juga merasa sangat risih dengan tindakan Pansy yang berlebihan itu namun dia lebih tidak ingin melihat Ron yang membuat kekacauan di pesta kelulusan mereka.

Selain akan merusak pesta kelulusan mereka, itu juga akan menjadi aib seumur hidup bagi Ron.

Ron pun membawa Hermione ke hospital wing. namun ditengah perjalanan mereka, Hermione meminta Ron untuk berhenti dan mendudukannya di bangku taman yang berada di dekat koridor sekolah. Ron merasa sangat heran dengan tingkah Hermione malam ini.

"Bagaimana dengan kakimu?..." Tanya Ron sambil memperhatikan kaki Hermione yang sebenarnya memang terlihat sedikit lecet.

Hermione tersenyum simpul kemudian mengelus pipi Ron.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu..." Ujar Hermione sambil memandang Ron

"Ya, Apa itu?..."

"Apa menurutmu--- Jika--- " Hermione melirik Ron dengan ragu. Ia tidak yakin jika ini adalah saat yang tepat untuk menceritakan kebenaran kepada Ron.

"Ada apa 'Mione?? Kau terlihat aneh malam ini..." Ron menatap Hermione sambil mengernyit heran. Dia heran kenapa Hermione tampak gelisah didepannya. Tingkahnya bukan seperti Hermione yang biasa.

Pada dasarnya Hermione tidak bisa menyembunyikan hal sebesar itu dari Ron. Dasar dari hubungan itu adalah kepercayaan. Dan Hermione tidak ingin Ron mencurigai dirinya ataupun Harry.

Namun... perasaan takut jika Ron bertengkar dengan Harry lebih mendominasi perasaan Hermione.
Itu akan menjadi bencana...

"Aku hanya ingin bilang kalau Harry tampaknya sudah tidak menganggap Malfoy sebagai ancaman..." Ucapan  Hermione sontak membuat Ron tampak berwajah sangat kesal dan membuang muka dari Hermione.

"Aku tidak mempercayai si bloody ferret itu! Apapun pendapat kalian mengenai dia, aku akan selalu membencinya dan keluarganya! Karena ulahnya profesor Dumbledore meninggal! Karena ulahnya, banyak orang sengsara dan kehilangan orang tercinta mereka!... karena ulahnya dan kawanannya... Fred mati dan meninggalkan keluarga kami. Aku tidak akan pernah memaafkannya..." Ujar Ron dengan wajah yang penuh dendam dan sesal.

The Most Powerful MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang