Chapter 6

2.5K 278 23
                                    

Malam ini hujan turun dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini hujan turun dengan tenang. Seluruh Grimmauld place tidak disinari oleh cahaya apapun dan membuat kegelapan menyelubungi tempat tersebut. Hanya ada suara deritan kayu yang sudah tua dan kesunyian yang menggema di setiap lorong apartemen tua itu.

 Hanya ada suara deritan kayu yang sudah tua dan kesunyian yang menggema di setiap lorong apartemen tua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry duduk di jendela kamarnya sambil memandang ke arah jalanan yang sepi.

Kamarnya begitu berantakan, namun Harry tidak pernah memperdulikannya selama ini, selama ia masih memiliki tempat untuk tidur.

Sayup-sayup hujan mengalun indah di telinganya namun dinginnya malam ini membuat telapak kaki Harry hampir mati rasa. Harry menggigil kedinginan, Namun dia sama sekali tidak berniat untuk menghangatkan tubuhnya ataupun merasa peduli akan apapun.

Dia tidak memikirkan apapun, Harry hanya menatap kosong genangan air yang tercipta di jalanan. Dia berpikir bahwa genangan itu mirip dengan hidupnya. Disaat hujan turun, kubangan itu akan penuh namun ketika hari cerah... kubangan itu akan menghilang. Ia berpikir bahwa kubangan itu seharusnya tidak tercipta di jalanan... kubangan yang kotor dan tidak berguna.

Hanya karena cinta... hidupnya hancur. Tidak, Hidupnya tidak benar-benar hancur...

Sekarang apa yang harus Harry lakukan?

"Bukankah sudah kubilang... jika kita bertemu lagi... aku akan menggengam tanganmu untuk membawamu... dan saat ini, kita akan bersama selamanya..."

"Saat aku memutuskan untuk memilikimu seutuhnya... itu berarti aku siap untuk menjadi penjahat ataupun orang paling egois didunia ini... Jangan khawatir, kau membuatku hidup sengsara selama 2 tahun... tapi mulai saat ini, aku akan membuatmu hidup sengsara bersamaku selama 200 tahun..."

"Kau sangat mencintaiku?..."

"Aku merindukanmu..."

"Warna hijau itu... terlihat sangat indah kau tahu..."

"Apa yang kau rasakan saat bersamanya?..."

"Baiklah, aku akan menjawabnya. Tidak ada alasan dan ketertarikan bagiku untuk menghadiri acara apapun selain dirimu..."

The Most Powerful MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang