Chapter 4

1.9K 259 27
                                    

25 Februari 2001

Musim dingin

Lagi-lagi Draco dibuat kesal dengan kedua orang tuanya yang terus memaksakan kehendak mereka.

"Apapun keputusanmu, Kau harus menerima pernikahan ini! atau kau mau wajahku jatuh ke lumpur kotoran babi?!..." Bentak Lucius yang benar-benar kesal dengan kelakuan putranya.

Seharusnya Draco sudah menikah sebulan yang lalu, namun karena penolakan Draco pernikahan antara keluarga Malfoy dan Greengrass tidak berjalan lancar. Berkat bujukan dari Narcissa, Keluarga Greengrass memberikan sedikit kompensasi atas penghinaan Draco terhadap keluarga mereka.

Jika sebelum akhir musim dingin Draco masih tidak ingin menikah, maka pernikahan tersebut  akan benar-benar berakhir.

Berbeda dengan orang tuanya yang panik, Draco menyukai syarat itu karena dia tahu pada akhirnya dia tidak akan menikah dengan Astoria. Sedangkan kedua orang tuanya menjadi yang kalut karena syarat tersebut, merana karena perbuatan anak mereka sendiri.

Mereka tidak ingin itu terjadi. Mereka hanya menginginkan menantu dari keturunan pure-blood, dan hanya Astoria Greengrasslah yang menerima lamaran dari keluarga mereka.

"Draco, jangan bersikap seperti ini... turutilah permintaan kami. Walau bagaimana pun, ini demi kebaikanmu. Kami melakukannya demi kebaikan putra kami..." Ujar Narcissa membujuk putra semata wayangnya itu sambil menangis.

Draco menatap ibunya dengan kesal, ibunya sudah membujuknya seperti itu. Draco tidak akan bisa menolak air mata ibunya. Namun Draco tidak bisa membiarkan pernikahan itu, dia tidak bisa menikahi orang lain... Dia tidak bisa...

"Maaf bu... Aku tidak bisa---"

"Anak manja! Kau tidak tahu perjuangan ibumu untuk mempertahankan harga diriku didepan keluarga Greengrass?! Jika kau tidak melakukan ini---"

"Apa? Aku akan bahagia dan menerimanya dengan senang hati??..." Sela Draco dengan nada sarkas terhadap Lucius.

"Draco!...." Tegur  Narcissa sambil menatap putranya dengan tidak percaya.

Lucius juga menatap dengan tidak percaya. Ini adalah pertama kali dia mendengar ucapan membantah dari putranya. Ini adalah sesuatu yang aneh dan salah. Lucius merasa ada yang tidak beres dengan Draco.

"Ini adalah suatu kesalahan! Perjodohan ini terjadi bukan dari kehendakku!... Aku tidak menginginkan gadis itu!" Ujar Draco kemudian menatap ibunya dengan kesal.

"Tapi, kau yang menyetujuinya. Kau yang mengiyakan penawaran perjodohan ini---" Narcissa memandang putranya dengan aneh.

"Iya, tapi itu bukan aku... Aku sedang memikirkan hal lain dan ibu terus berbicara... "

"Apapun alasannya, kau harus bertanggung jawab. Ini semua karena dirimu dan kau harus menyelesaikannya... "

Draco mengernyit kesal kemudian memejamkan matanya untuk mengontrol emosinya. Dia harus tenang sekarang, atau  tidak dia akan segera meledak. Sekilas, bayangan seseorang muncul didalam benaknya.

Manik emerland yang bersembunyi malu dari balik mata lentik itu... Tatapannya begitu menghangatkan dan itu menenangkan dirinya. Draco merasa sangat damai... namun kedamaiannya malah meloloskan air mata yang selama ini ia simpan.

Draco membutuhkan Harry, tanpanya diri Draco tidak akan lengkap. Tanpanya, tidak akan ada kedamaian dalam hidupnya.

Karena itu, Draco sudah memutuskannya...

"Aku mencintai seseorang..." Sahut Draco dengan suara yang keras sehingga suaranya menggema di seluruh ruangan.

Ucapan Draco membuat Narcissa membelalak syok sedangkan Lucius mengernyit tidak suka.

The Most Powerful MagicWhere stories live. Discover now