15. Acara kecil-kecilan Vi

7.3K 426 245
                                    

15. Acara kecil-kecilan Vi

Jangan lupa di vote dan komen.

⬇️⬇️⬇️⬇️

Ariel sama sekali tidak mengedipkan mata ketika melihat wajah Kafka–yang biasanya dia lihat di instagram milik Haico, kini ada di depan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ariel sama sekali tidak mengedipkan mata ketika melihat wajah Kafka–yang biasanya dia lihat di instagram milik Haico, kini ada di depan matanya. Pria cantik itu merasa terpukau dengan sosok Kafka yang tampan dan memiliki badan tinggi juga kekar, meski tidak sekekar Dedi Corbuzier.

"Om Ariel, jangan liatin Kafka kayak gitu!"tegur Haico sambil tertawa.

Bukan apa-apa, hanya saja Haico tahu bahwa Kafka merasa tidak nyaman dengan tatapan Ariel yang serasa menelanjangi Kafka.

"Ih, kenapa jangan sih say? Pacar kamu itu cucok, bikin Om yang bosen ngebujang ini jadi suka!"

Kafka tersenyum sambil mendengus dengan pelan, tangan cowok itu tanpa sadar melingkar di pinggang Haico untuk membuktikan bahwa dia sudah di miliki Haico saat ini. Demi apapun ya, Kafka merasa geli sendiri dengan tatapan Ariel, apalagi sedari tadi pria cantik itu tersenyum sambil mengerlingkan mata kepadanya.

Baru nemu gue sama sosok kayak gini.

"Heh, tangan kamu di kondisikan!"seru Bara dari arah tengah-tengah halaman belakang rumah suami dan istri itu yang luas.

Sambil berdecak pelan dengan mata yang menatap datar Bara, cowok itu pun melepaskan tangannya dari pinggang Haico. Dia aneh sendiri kenapa Bara bisa memperhatikannya, padahal tadi pria itu tengah sibuk menggelarkan kain untuk mereka duduk nanti di bantu Ijal dan Deka.

"Uh... tatapan kamu macho ya, Kafka! Makin suka nih Om, apalagi kamu berani natap Bara kayak tadi." Ariel berucap sambil mengipasi wajahnya sendiri dengan kipas kecil.

Lagi dan lagi respon Kafka hanya tersenyum saja, dia bingung mau menanggapi Ariel dengan cara bagaimana.

"Riel cukup, njir. Gak liat Kafka risih sama tatapan lo yang kayak mau nerkam dia itu?"

Ariel melirik Eal yang sedang menimang-nimang anak bungsunya, pria itu mengerucutkan bibirnya yang di poles pelembab bibir.

"Diem aja deh, Eal. Daripada komentarin gue, mending lo fokus aja nimang baby Al-nya. Oh, atau mau gue aja yang nimangin lo?"tanya Ariel sambil menggigit bibir bawahnya hingga membuat Eal geli sendiri.

"Kak Ariel jangan macem-macem sama Kak Eal, ya!"sahut Milka yang baru datang dari dapur bersama Elena juga Zendaya.

Haico hanya tertawa pelan dan itu membuat Kafka ikut tertawa juga. Mereka merasa terhibur dengan adanya Ariel dan juga teman-teman Bara–meski tidak semua, di acara yang Vi adakan ini.

"Om Ariel emang gitu ya, hm?"tanya Kafka dengan nada berbisik.

Kepala Haico mengangguk cepat dan binar matanya yang memancarkan kebahagiaan membuat hati Kafka menghangat.

AZELLA'S STORY (END)Where stories live. Discover now