O2.

86 26 2
                                    

"Bagaimana kabar Nyonya Yong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana kabar Nyonya Yong. Aku dengar, belakangan ia menyiapkan liburan selama beberapa hari ke luar negri."

Rachelle tersenyum palsu lagi saat ditanya oleh salah satu orang yang entah, ia juga tidak begitu kenal. "Ah, betul. Belakangan kesehatannya tidak terlalu bagus, jadi kusarankan untuk berlibur sebentar."

"Ah, aku sungguh iri pada Nyonya Yong. Ia punya putri yang bisa diandalkan, jadi ditinggal santai juga tidak masalah."

Rachelle tertawa kecil. "Ah, Anda terlalu menyanjung, Nyonya."

"Kalau tidak salah, sepertinya ini pertama kali aku melihat Nona Yong datang ke pesta?" Salah satu dari orang-orang itu kembali bertanya.

Rachelle tersenyum tipis. Dalam hati sudah menyahut, buat apa ia datang ke acara tidak penting begitu. Namun, mulutnya terpaksa berkata lain, "Aku sangat sibuk sampai tidak sempat datang. Benar-benar minta maaf pada kalian yang pernah mengundangku," jawabnya diakhiri nada sedih palsu.

"Tentu saja, kami bisa memahami Anda, Nona."

Perhatian mereka pada Rachelle kemudian teralihkan saat tokoh utama penyelenggara pesta itu ke luar dari sarang, menyambut para tamu dengan senyuman hangat.

"Wah, Putra Tuan Kim dan istrinya kelihatan sangat serasi," komentar orang-orang tadi.

Rachelle menatap ke arah dua insan yang berdiri bergandengan tidak jauh dari tempatnya. Ia sering dengar mengenai Kim Corps, tapi ia belum pernah bertemu langsung dengan putra tuan Kim yang ramai dibicarakan di kalangan pebisnis.

Atau mungkin tidak. Sebab kedua orang yang berdiri di sana sama-sama kelihatan tidak asing di memori Rachelle. Pria itu, parasnya yang rupawan, tubuhnya, bahkan suaranya waktu terdengar sampai rungu Rachelle, semuanya tidak asing. Rachelle yakin pernah mengenal pria itu. Sedangkan yang wanita, wajahnya juga terlihat tidak asing.

Ketika memorinya selesai menggali-gali kenangan yang sudah tersegel lama sekali di dalam sana, Rachelle refleks memalingkan muka. Jemari yang ia letakkan di ujung meja mendadak gemetaran, diikuti dengan maniknya yang menatap tidak tentu ke sembarang arah.

Sialan, kenapa harus mereka? Kenapa harus bertemu di sini?

Suara 'tak tak' dari heels yang dipakai oleh si puan pemilik acara terdengar mendekat ke arah Rachelle. Sebabkan gadis itu refleks mundur beberapa senti tanpa sepengetahuan orang-orang.

"Terimakasih sudah menyempatkan datang ke acara ulang tahun pernikahan kami," ucap wanita itu. Maniknya lantas melirik ke arah sosok lain yang membelakangi mereka.

Rachelle menoleh sekilas, berniat memastikan apa wanita pemilik pesta menyadari presensinya, tapi manik mereka justru bersirobok, hingga gadis itu putuskan untuk membalik badan sepenuhnya, lantas tersenyum manis pada si pemilik pesta.

Aphrodite : Behind The Mask Where stories live. Discover now