Menyamar menjadi cowok kemayu? Tidak masalah bagi Reja Georiyan Madava, cowok emosian yang sifatnya seperti ranjau darat, bisa meledak walaupun cuma diinjak.
Reja rela dibuli, direndahkan, dan dihina selama ia bisa sampai di tujuannya. Tidak sepenuh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Varas sudah cukup akrab dengan anggota Regaros walaupun baru pertama kalinya ikut kumpul-kumpul seperti ini. Semua anggota Regaros sangat baik dan ramah pada Varas. Benar kata Prinsha, ia baru saja merasakan kebahagiaan yang lain karena menjadi Queen Regaros.
"Bener banget, kayak bocah sebenernya, tapi sok keren," kata Varas lalu tertawa terbahak-bahak bersama anggota Regaros lainnya. Sementara Reja menatap Varas kesal karena orang yang Varas bicarakan itu adalah dirinya.
"Apa lagi dia cepet banget ngambek," sahut Dengga di sela-sela tawanya.
Reja langsung menunjukkan kepalan tangannya dan membuat semuanya langsung diam. Kemudian Reja beralih menatap Varas dengan dan mencubit pipi Varas hingga Varas menjerit kesakitan.
"Makanya jangan jelek-jelekin gue," sungut Reja lalu mengelus-elus pipi Varas yang tadi ia cubit.
"Jahat," kata Varas sambil menepis tangan Reja. Saking fokusnya Reja pada Varas, ia tidak menyadari kalau teman-temannya menghabiskan kuenya hingga tidak tersisa sedikitpun.
"Woy, anjim! Siapa yang ngabisin kue gue? Ini buatan Varas khusus buat gue!" teriak Reja. Ia hendak memakan lagi kuenya, tetapi kuenya sudah tidak ada dan tersisa wadahnya saja.
"Berbagi itu indah," sahut Ghanu sambil menjilat krim kue yang ada di tangannya. Sangat jorok karena ia belum mencuci tangannya sebelum memakan kue menggunakan tangannya.
"Tapi—"
"Udah, tenang. Ribut mulu lo, Ja," kata Varas sambil mencubit tangan Reja agar tidak marah lagi.
"Ih, jorok!" pekik Prinsha karena Ghanu dengan sengaja mengelap tangannya di celana Prinsha. "Udah makan gak cuci tangan, sekarang malah ngelap tangan di celana gue! Gue jambak lo baru tahu rasa!"
"Biarin gue gak cuci tangan. Lagian gunanya empedu apaan? Buat bunuh kuman, 'kan?" ujar Ghanu sambil tersenyum seolah-olah tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Eh, bego! Sejak kapan empedu bunuh kuman? Itu HCL kali!" balas Prinsha sambil menatap Ghanu sinis.
"Kalian sama-sama bego. Itu HCI bukan HCL," celetuk Deros tanpa menatap dua orang bodoh yang sok pintar itu. Ia sedikit kesal karena semuanya ribut padahal ia sibuk menonton reality show Blackpink. Akhirnya ia terpaksa mematikan ponselnya lalu mengedarkan pandangannya pada semua yang kini menatapnya.
"Lo jenius ya?" tanya Phigan sambil bertepuk tangan sebanyak tiga kali.