Bab 1.

53.4K 5.4K 189
                                    

Jangan lupa kasih Vote⭐
Dan komentar 💬 Pren.

Happy Reading.

Hari ini, merupakan hari pertama Bila masuk ke dalam sekolah barunya. Banyak orang menatap ke arahnya, yang membuat ia risih dan tidak percaya diri.

Belum lama berjalan, akhirnya keberuntungan berpihak pada Bila.
Lita, sahabat Bila semasa SMP, memanggil dan menghampirinya. "Bila! Ya ampun ini beneran lo?"

"Iya lah ini gue, masa arwah gue yang lagi gentanyangan." Bila tersenyum lega melihat sahabatnya menghampirinya.

Salah satu alasan Bila pindah ke SMA Garuda adalah, karena ketiga sahabatnya.

Di SMA sebelumnya, dia hanya berteman dengan sepupunya, seorang cowok, kakak kelas. Dan saat sepupunya pindah, Bila jadi tidak punya teman lagi.

Bukannya sombong dan tidak mau berteman. Tapi, Bila merasa tidak cocok dengan teman sekelasnya yang kebanyakan berpenampilan glamour serta mempunyai gaya hidup mewah dan mahal. Sama sekali tidak cocok dengan Bila.

"Jadi, lo murid pindahan itu? Wah, parah banget lo! Gue marah nih ya, lo gak ngasih tau kalau pindah ke sini," ucap Lita seakan sedang merajuk sambil bersedekap dada.

"Ih, jangan marah! Ya udah gue minta maaf deh, kan gue sengaja, mau ngasih surprise kalian bertiga. Jagan marah, yah." Bila mengedipkan puppy eyes-nya pada Lita sambil memeluk lengan sahabatnya itu, untuk membujuk.

"Iya iya. Mau marah juga gak tega gue ngeliat lo yang kayak gini," ujar Lita membalas Bila sambil memutarkan matanya jengah. "Terus, ini mau ke mana?"

"Lah, gue gak tau mau ke mana, ini gue ikutin lo," ucap Bila dengan muka polosnya, yang masih terus berjalan di samping Lita.

Lita memberhentikan langkahnya sambil menepuk dahinya pelan. "Bila bego! Lo ngapain gak bilang dari tadi. Lo harusnya ke ruang kepsek, bukan ngikutin gue ke kelas." Baru saja bertemu dengan kembali dengan Bila, Lita sudah dibuat gregetan karena sikap bodoh gadis itu.

"Terus gimana?" tanya Bila polos.

"Ya udah, gue anterin lo ke ruang kepsek dulu." Lita pun mengantarkan Bila ke ruang kepala sekolah.

Saat mereka berdua sampai di depan ruang kepala sekolah, bel masuk pun berbunyi.

"Lo masuk aja, gue gak bisa ikut, soalnya kelas gue jam pertama ada ulangan. Gue duluan ke kelas." Setelah berpamitan, Lita pun pergi meninggalkan Bila.

Dengan ragu dan perasaan takut, Bila mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

Tok tok tok!

"Masuk." Terdengar suara sahutan dari dalam. Bila pun masuk ke ruangan itu.

"Permisi," ucap Bila, ia tak mengucapkan salam, barangkali kepala sekolahnya non-muslim.

"Oh, kamu murid baru yang kemarin? Duduk dulu." Kelihatannya, kepala sekolah barunya ini tidak galak, tidak seperti kepala sekolah lamanya.

Bila pun mendekat dan duduk di depan kepala sekolah tersebut, tapi ia menunduk.

"Salsabila Vallencia Audrey ... asal sekolah SMA Merah Putih, benar kan?" tanya kepala sekolah tersebut. Namun, Bila sama sekali tidak menjawab atau memberi respon. Ia meremas rok yang di pakainya dengan gugup.

"Benar atau salah?"

"I--ya, benar."

Kepala Sekolah itu mengerutkan dahinya melihat tingkah Bila. "Kamu kenapa?"

ALASKA ( TAMAT  )Where stories live. Discover now