Bab 3.

37.4K 4.5K 124
                                    

Jangan lupa kasih Vote⭐
Dan komentar 💬 Pren.

Happy Reading.

Pagi ini, Bila terbangun dengan keadaan tak enak badan. Setelah selesai bersiap-siap untuk ke sekolah, ia menuju dapur untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi Bun, pagi Yah," sapa Bila pelan tak semangat, tak seperti biasanya.

"Muka kamu pucet banget, hidung kamu juga merah. Kamu kalau sakit, istirahat di rumah aja, gak usah ke sekolah," saran Bunda pada Bila. Ia memberikan segelas susu coklat panas pada Bila.

"Iya, bener kata Bunda kamu. Biar nanti Ayah telpon guru sekolah kamu, buat izinin kamu."

"Gak usah Bun, Yah. Bila sehat kok! Ini cuma demam biasa. Lagian kan, Bila baru masuk kemarin, masa hari ini izin," ucap Bila cemberut, ia tak menerima saran sari kedua orang tuanya.

"Keras kepala," celetuk Ayah menyindir Bila.

"Ayah ...," ucap Bila malah merengek pada ayahnya.

"Manja." Kali ini bukan ayah yang meyelutuk, tetapi sang Bunda.

"Ih, kok malah pada ngatain aku sih. Udah deh aku berangkat sekolah aja!" ucap Bila jutek. Ia merajuk pada kedua orang tuanya dan hendak berangkat ke sekolah. Padahal, ia belum menyelesaikan sarapan, Bila hanya menghabiskan setengah gelas susu.

"Baperan!" teriak Bunda dari arah dapur, yang masih saja menggoda anak gadisnya itu.

*****

Bila memasuki kelasnya dengan langkah gontai. Sesekali, ia menarik ingusnya dan mengeluarkan pada tissue yang ia bawa.

"Kenapa lo?" tanya Tasya pada Bila yang terlihat kurang semangat, dengan wajahnya yang kelihatan sedikit pucat.

"Gak enak badan," balas Bila seadanya.

"Loh? Jangan bilang pas ujan kemarin lo belum pulang?" tanya Tasya lagi.

"Emang iya. Pas hujan, gue lagi di jalan sama A ...," ucap Bila menggantung, ia ragu untuk memberitahukan bahwa kemarin ia diantar pulang oleh Alaska. Ia berani bertaruh, kalau Tasya tahu, maka cewek itu akan mengeluarkan suara cemprengnya dengan heboh.

"A? A siapa sih? Bil, A Siapa?" tanya Tasya tak sabaran dengan suara cempreng andalannya. Tasya sibuk menggerakkan lengan Bila.

"A--Akang ojol lah! Siapa lagi coba? Masak Akang Baba lo?"

"Eh, enak aja bawa-bawa Baba gue! Jangan bawa-bawa My Baba gue dong!" ucap Tasya tak terima.

"Hm," balas Bila singkat. Sejujurnya, ia juga malas berdebat dengan Tasya. Selain sedang tidak enak badan, mood untuk berdebat juga tidak ada.

*****

Setelah sekitar 10 menit bel masuk berbunyi, seorang guru perempuan memasuki kelas 11 IPS 4.

"Baiklah tanpa basa-basi, sesuai janji kita minggu lalu, hari ini kita ulangan Ekonomi. Sekarang, keluarkan alat-alat yang diperlukan untuk ulangan. Tas taruh di depan."

Terdengar keluh kesah para siswa kelas 11 IPS 4. Ada juga yang pura-pura lupa, ada yang alasan belum belajar, ada yang menawari untuk mengundurnya menjadi minggu depannya lagi, ada pula yang sibuk membujuk guru tersebut untuk memberikan waktu belajar 10 menit.

ALASKA ( TAMAT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang