Kota di Luar Negeri-

6 0 0
                                    

Jauh sebelum gempuran budaya Kpop ke Indonesia, sebenarnya budaya yang lebih dahulu menyerbu remaja Indonesia–pada umumnya adalah budaya Jepang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jauh sebelum gempuran budaya Kpop ke Indonesia, sebenarnya budaya yang lebih dahulu menyerbu remaja Indonesia–pada umumnya adalah budaya Jepang. Mulai dari filmnya, musik, kuliner, fashion bahkan budayanya mulai banyak ditiru orang Indonesia. Bahkan dibeberapa sekolah di Indonesia, bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa pilihan utama yang dipelajari di sekolah– setelah bahasa Indonesia dan internasional tentunya.

Ada keterikatan emosional yang tidak bisa dijelaskan antara Indonesia dan Jepang, tentang sejarah kelamnya tidak akan saya bahas disini. Kita bahas yang indah-indah saja ya, Gaes.
Pada artikel kali ini, saya hanya akan membahas fitur umum dari negara yang mempunyai nama lain negeri matahari terbit ini.

Jepang merupakan negara berbentuk kepulauan di Asia (paling) Timur. Jepang memiliki lebih dari 6000 kepulauan besar dan kecil. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki keunikan dari sisi geografisnya sebab negara yang juga kerap disebut negeri sakura ini tidak memiliki batas darat dengan negara lain.

70% wilayah di Jepang berupa gunung dan hutan yang masih terjaga keindahannya. Maka dari itu banyak wisatawan yang melakukan pendakian ke beberapa gunung di Jepang karena dinilai menarik dan tidak terlalu melelahkan. Di pulau Honshu terdapat deretan gunung tinggi yang dikenal dengan "Alpen Jepang" yang cocok dijadikan destinasi ketika ingin melatih kemampuan ski. Serta terdapat juga beberapa gunung berapi, sehingga terdapat cukup banyak pemandian sumber mata air panas dan berendam air panas juga merupakan salah satu budaya masyarakat di sana yang sudah mengakar.

Sepertinya setiap sudut Jepang adalah hal yang menarik untuk dibahas, laut yang indah, pegunungan yang menawan, kota yang asyik. Namun untuk mengerucutkan pembahasan pada artikel ini, saya pilih salah satu kota yang cukup terkenal di Jepang, yakni Kyoto dari prefektur Kyoto.
(Prefektur kurang lebih mirip seperti provinsi kalau di Indonesia).

Apa yang kalian tahu tentang Kyoto?

Bagi penikmat film 'Memoir of Geisha' pasti yang paling terkenal dari Kyoto adalah Kyoto sebagai 'kampung halaman' Geisha. Geisha yang dicitrakan orang-orang awam adalah serupa pekerja seks komersial berbedak putih dan tebal. Padahal nyatanya Geisha adalah orang yang hanya menghibur dengan cara memainkan musik, menyanyi hingga menari, pelatihan untuk menjadi seorang geishapun cukup lama dan berat serta tidak semua Geisha adalah perempuan.

Bagi penikmat wisata-wisata unik pasti langsung teringat dengan wisata pemandian air panas yang terdapat monyet pantat merah yang melegenda.

Kyoto termasuk ke dalam daerah kota metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto terletak di pulau Honshu. Kyoto merupakan basin yang dikelilingi oleh 3 pegunungan, hal tersebut membuat Kyoto memiliki iklim yang cukup ekstrem. Sangat panas di musim panas dan sangat dingin di musim dingin. Suhu di Kyoto bisa sampai minus 2 derajat celsius lho ketika puncak musim dingin.

Kyoto pernah menjadi ibukota Jepang sekitar tahun 794 Masehi hingga 1868. Sehingga kita dapat menemukan banyak situs peninggalan bersejarah di sana. Salah satunya adalah kuil Toji dengan pagoda 5 tingkat yang termasuk ke dalam salah satu situs warisan budaya dunia. Kuil Toji yang memiliki nama lain kuil Kyoo Gokokuji merupakan pusat dari sekte Budha yang bernama Shingon Mikkyo yang didirikan oleh biksu Kobo-Daishi Kukai di masa kepemimpinan kaisar Saga tahun 796 Masehi.

Selain kuil Toji, banyak juga kuil-kuil lainnya yang tak kalah indah dan menenangkan, antara lain kuil Ginkaku-Ji, kuil Heian Jingu, kuil Kiyomizu Dera, dan masih banya lagi kuil-kuil yang bisa menjadi tujuan wisata religi sekaligus sejarah sebab ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selain kuil Toji, banyak juga kuil-kuil lainnya yang tak kalah indah dan menenangkan, antara lain kuil Ginkaku-Ji, kuil Heian Jingu, kuil Kiyomizu Dera, dan masih banya lagi kuil-kuil yang bisa menjadi tujuan wisata religi sekaligus sejarah sebab selain kuil, banyak pula bangunan kastil bekas pemerintahan duku yang masih terawat hingga kini.

Selain itu salah satu tempat yang menarik di sekitar Kyoto adalah desa Kurotani yang terkenal sebagai desa pembuat kertas tradisional Jepang.

Pada artikel tentang 'Proses Pembuatan Sesuatu' sedikit saya singgung tentang jenis kertas khas dari Jepang, yakni Washi. Di desa Kurotani khususnya, pembuatan kertas Washi dijadikan sebagai mata pencaharian dan juga destinasi wisata lho. Lebih dari 800 tahun warga di desa ini membuat kertas Washi secara turun temurun. Washi sendiri terbuat dari pohon mulberry Jepang atau biasa disebut pohon kozo. Washi juga disebut sebagai mitsumata (paperbush oriental).

Desa Kurotani yang menurut legenda merupakan tempat klan Heike berlindung dari penyerangan menjadi tempat bertani dan membuat kertas. Sejak itulah pembuatan kertas di desa Kurotani menjadi sebuah kebudayaan.

Di desa Kurotani terdapat workshop pembuatan kertas Washi untuk para pembelajar atau wisatawa asing yang datang. Tempat itu di beri nama Kurotani Washi Kougei No Sato (Desa Kurotani Kerajian Washi), di tempat tersebut pula berisi tempat pelatihan singkat membuat kertas washi, toko souvenir serta museum kecil. Pelatihan di desa tersebut tutup setiap bulan Januari hingga Maret workshop ini tutup, sehubungan dengan bahan baku dan proses pengeringan kertas yang akan memakan waktu lama karena pada bukan tersebut Jepang sedang mengalami puncak musim dingin.

Sekian pembahasan tentang Kyoto, Jepang. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Pustaka Acuan

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang

2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kyoto

3.https://livejapan.com/id/article-a0000188/

4. https://www.artforia.com/mengunjungi-desa-pembuatan-kertas-tradisional-jepang-yang-bersejarah-kurotani-washi-no-sato/

KOMPOSISI UNTUK SEBUAH KISAHWhere stories live. Discover now