Wattpad Original
This is the last free part

Bab 8

36.8K 3.3K 161
                                    


Seorang pria mengenakan kemeja putih yang terbungkus tuxedo warna hitam serta berbahan sangat halus. Sepasang matanya menyorot tajam ke arahku, tetapi bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman yang sempurna. Secara keseluruhan pria di hadapanku sekarang menarik—sangat menarik.

Sosoknya mengingatkanku pada Max, hanya saja ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya berbeda dari Max—dan sepertinya pria ini sangat menyadarinya.

Ya. Aura bad boy memancar kuat dari sana. Ia tampil lebih menggoda, menantang, dan ... berbahaya.

"Ya? Apakah aku mengenalmu?" Dahiku berkerut. Aku yakin pria ini pasti salah satu anggota keluarga besar Max, tetapi aku tak punya ide siapa dia.

Dia tertawa renyah, sedangkan aku hanya berdiri menatapnya. Aku tidak mengerti, di mana lucunya pertanyaanku?

"Aku Gerald." Pria yang menyebut dirinya Gerald ini mengulurkan tangannya padaku. Suaranya berat dan ramah. "Aku adalah kakak dari mempelai wanita yang tengah berbahagia di sana. Sekarang kamu mengenalku, Evangeline."

Ah, sepupu Max! Anak laki-laki Paman Tito.

"Oh. Hai. Senang berkenalan denganmu juga, Gerald. Aku Evangeline, panggil saja Eva." Aku menyambut genggaman telapak tangannya yang hangat seperti sikapnya padaku. "Terus terang aku terkejut karena beberapa orang di sini sudah mengenal namaku, padahal aku belum pernah hadir di acara keluarga besar Max sebelumnya."

Gerald lagi-lagi mengeluarkan tawa renyah andalannya.

"Siapa yang tidak ingin mengenal dirimu, Eva?" Ia menelengkan kepalanya, bola matanya memandangku tajam dan intens. Senyuman itu tak pernah lekang dari bibirnya. "Wanita cantik, calon istri Maxleon."

Oh, luar biasa sekali keluarga besar ini! Gerald juga sudah mengetahui isi surat wasiat Amelia!

Sekarang aku tidak yakin apakah namaku begitu menarik bagi mereka karena 'Evangeline adalah calon istri Max' atau karena 'Evangeline adalah calon wali Benjamin'.

"Terima kasih untuk pujianmu, Gerald. Kepalaku makin terasa berat saja sekarang," balasku sedikit sarkastis. Mendengar balasanku, pria tampan ini langsung menyemburkan tawanya.

Sebagai marketing bank, bertemu dengan beragam tipe orang tentunya merupakan hal biasa bagiku. Dari pengalamanku, tipe pria dengan mulut manis seperti ini, ucapan yang keluar mulut mereka biasanya hanya sanjungan omong kosong.

"Sepertinya mengobrol denganmu sangat menyenangkan, Eva." Belum sempat mulutku terbuka, Gerald sudah menyambar dua gelas soft drink dari atas meja di dekat kami.

"Bagaimana kalau kita mengobrol denganku di luar sana? Karena, ruangan di sini terlalu berisik." Gerald menyodorkan satu gelas soft drink ke arahku. Aku berdecak dan menggeleng sembari menerima gelas dari tangan Gerald.

Aku belum menemukan Max.

Bola mataku sekali lagi menyapu ke segala arah, berharap menemukan sosok Max di antara kerumunan orang-orang di sana. Sayangnya nihil.

"Kalau kamu mencari Max, dia sedang bersama Pamela ... dan Elena, tentu saja. Asal kamu tahu, Max memang bersikap lunak dengan mama tirinya karena hubungan mereka berdua lumayan dekat." Gerald menyesap minumannya pelan, sementara aku menyipitkan mata untuk membalas tatapan tajam mata Gerald. Sialan, ternyata aku terlalu mudah dibaca olehnya. "Jika kamu ingin tahu, dengan senang hati aku akan menjelaskan padamu, Eva. Oh ya, calon anak asuhmu juga masih tertidur nyenyak di ujung sana."

Double sialan. Aku kembali mudah dibaca oleh pria yang tengah berdiri dengan tenang di depanku ini.

Max tengah sibuk dengan urusannya sendiri, sementara Benjamin masih tertidur nyenyak. Ada Sarah menjaga di sana. Apa yang bisa kulakukan?

icon lock

Show your support for JoKris1510, and continue reading this story

by JoKris1510
@Jokris1510
Sepeninggalan sahabatnya setelah melahirkan anak pertama, Eva menerim...
Unlock a new story part or the entire story. Either way, your Coins help writers earn money for the stories you love.

This story has 48 remaining parts

See how Coins support your favorite writers like @Jokris1510.
THE TESTAMENTWhere stories live. Discover now