BAGIAN 7👓

5.8K 322 16
                                    

Pergantian jam pelajaran berlangsung. Selepas guru pengajar keluar, salah seorang siswi berdiri dari bangkunya.

"Guys liat deh si cupu. Kasian banget  gak punya teman!" teriak Amel siswi yang berlipstik tebal bak emak-emak yang mau kondangan aja.

Sebagai info, Kayana sudah membeli kacamata baru menggunakan uang tabungannya. Saat ditanya oleh ibunya mengapa kacamatanya terlihat berbeda? Ia hanya mengatakan bahwa kacamatanya sudah rusak karena tak sengaja diinjak oleh temannya.

"Iya kasian banget yah," sahut Luna mendekati meja Kayana. "Lo gak punya teman yah cupu. Mau gue temenin gak?" katanya dengan nada sok imut memainkan kepang Kayana sambil duduk diatas meja Kayana dengan posisi menyamping memperlihatkan pahanya yang mulus.

Kayana menggeleng kepalanya sambil menunduk. "Makasih," katanya.

Luna menampilkan wajah tak percaya. Apa baru saja cewek ini menolak?
"Lo nolak temenan sama gue?!" bentaknya mengangkat dagu Kayana dengan kasar menggunakan telunjuknya.

"Bu-bukan, aku tidak bermaksud seperti i–"

Luna si pun berteriak. "Eh lo gak usah belagu yah! Seharusnya lo tuh bersyukur orang secantik gue mau temenan sama lo cewek miskin!" tunjuknya tepat dimuka Kayana.

Seisi kelas sekarang sudah menatap ke arah mereka. Kayana sekarang sudah berkeringat dingin. Duh maksud aku bukan seperti itu, kenapa Luna berbicara seperti itu?

"Napa lo Lun? Kenapa teriak-teriak?" tanya Niko, sang perusuh kelas.

"Dia ni sombong banget tau gak?! Udah baik-baik gue mau temenan sama dia, malah dibentak balik dong gue-nya!" Dia berbicara dengan membalikkan fakta yang sebenarnya.

"Wah benner-benner tuh cupu! Eh cupu, lo gak usah belagu disini. Lo pikir lo siapa? Cuma anak kampung yang sekolah disini karena beasiswa yang lo dapat!" murka Amel mendorong kepala Kayana dengan telunjuknya, membuat kepala Kayana terhuyung-huyung.

Luna menjambak kepang Kayana dan mendorongnya hingga membuatnya jatuh terduduk dilantai. "Sialan emang lu!"

"Ku-kumohon. Aku tidak bermaksud seperti itu," ucapnya parau menghapus air mata yang sudah tergenang.

"Huuu.. Emang cupu sialan! Mati aja lo sana." Seorang siswa sekarang sudah ikut-ikutan mendorong kepala Kayana.

Ejekan dan hinaan mulai terlontar dari mulut para siswa yang kurang kerjaan.

Kayana tidak dapat berbuat apa- apa, yang dapat ia lakukan hanyalah menangis terisak. Ia merasa sangat lemah karena tidak mampu melawan, walaupun hanya sekedar berbicara.

Semua itu disaksikan oleh sang most wanted, Galaksi Adijaya dipojokan belakang. Ia hanya memandang lurus ke arah Kayana yang sekarang sudah menangis terisak-isak. Ia merasakan kepuasan saat ini saat melihat Kayana menangis seperti itu.

"Woy ada Bu Nada jalan ke sini woy." Heboh Dion sang ketua kelas.

Sontak, murid-murid pun dengan cepat duduk ke bangku-nya masing-masing. Tak terkecuali Kayana yang berdiri dengan tubuh yang bergetar untuk duduk dibangkunya. Dengan cepat, ia menghapus air matanya sampai benar- benar kering.

"Pagi anak anak, " tegas Bu Nada masuk ke kelas diikuti oleh seorang perempuan yang bening, kalau kata laki-laki.

"Pagi Bu." Kompak seluruh siswa.

"Weh siapa tuh cewek, cantik bat anjirr."

"Gila. Manis banget."

Semua para kaum adam sudah berbisik- bisik sambil bersiul melihat kedatangan seorang cewek blasteran Kanada yang masuk ke kelasnya.

KAYANAWhere stories live. Discover now