America

1.1K 122 0
                                    


"Berita hari ini, kekasih dari aktor musikal Jaehyun Jung yaitu Johnny Suh terlibat scandal dengan tersangka kasus prostitusi anak di bawah umur Yumi Jang. Disinyalir bahwa Johnny Suh ternyata adalah pelanggan sekaligus menjadi pemberi modal untuk bisnis Yumi Jang."

Ibu Johnny mematikan video yang beredar di laman Naver tersebut dengan wajah datarnya, ia tidak menyangka anaknya terlibat seperti ini padahal baru saja mereka mengumumkan pertunangan mereka.

"Katakan apa ini?"

Johnny hanya bisa pasrah jika ibunya marah, ia sendiri tidak tau mengapa saingan bisnisnya suka sekali memfitnah dirinya? Apa tidak bisa memakai cara yang lebih baik?

"Ibu, itu bukan aku. Pasti itu fitnah kau tau kan saingain ku Pak Jiwon itu saudaranya bisa dengan mudah membohongi publik dengan media. Kau tau kan Bu, dia itu lebih punya kuasa sedikit dibandingkan aku."

Ibu Johnny menghela nafasnya, merasa lelah dengan semua ini. Ditambah sekarang Jaehyun menghilang begitu saja.

"Yasudah sekarang kau boleh pergi, cari Jaehyun. Jangan sampai anak itu hilang di negara asing begini."

Sejak dari tadi memang Johnny ingin mencari Jaehyun tapi ibunya masih menunggu penjelasan dari Johnny. Berputar-putar dan jawaban Johnny tetap sama, pria itu tidak mungkin berselingkuh dan menjadi pelanggan prostitusi anak dibawah umur. Tadi pagi baru saja Johnny dan Jaehyun mendarat di bandara dan siangnya sampai ke rumah Johnny di Chicago tapi alangkah terkejutnya Johnny, ia mendapat berita yang tidak-tidak dari Korea. Dan Johnny tidak bisa kembali begitu saja, ia memilih untuk meminta tolong Doyoung dan tim pengacaranya untuk menuntut fitnah ini. Sialan memang Jiwon, jangan-jangan mungkin dia yang menjadi pelanggan prostitusi itu.

Johnny memang panik tapi ia tetap mengendarai mobil hitamnya dengan tenang di udara sore yang dingin. Dirinya takut jika kekasihnya ini akan sakit atau mungkin parahnya ia bertemu perampok.

"Jaehyun, ayo sayang dimana kau?"

Sambil menyetir Johnny tetap menelepon Jaehyun dan tidak ada jawaban sama sekali.

Sedangkan Jaehyun sekarang berdiam diri di sebuah cafe, ia ingat dulu dirinya bertemu Johnny di cafe dekat tempat pertunjukan musikalnya. Dengan sok akrab Johnny mendekat pada Jaehyun lalu membelikannya kopi, Jaehyun sendiri masih bingung apakah Johnny bisa dipercaya? Berkali-kali ia mengirimkan Jaehyun pesan bahwa ia tidak melakukannya tapi media semua memberitakannya. Buktinya memang kurang tapi banyak temannya bilang untuk berhati-hati dengan Johnny, pria itu dulunya suka sekali bermain dengan wanita dan pria.

Sejak saat itu, Jaehyun sedikit menjauh dari Johnny tapi Johnny tetap mendekatinya. Dimulai dari datang ke musikalnya lalu datang ke sesi foto atau lebih gilanya duduk di tempat make up-nya. Sampai-sampai Johnny diusir oleh security. Teman-teman musikalnya memang ada yang kagum dengan kegigihan Johnny untuk mendapatkan hati Jaehyun, tapi mereka sendiri juga ragu.

"Hati-hati, itu caranya untuk mendapatkan incarannya."

Begitu kata mereka tapi Johnny berkilah. Johnny tidak mungkin mengejar seseorang kalau tidak benar-benar tertarik.

"Mereka yang mengejar ku. Bukan aku. Jadi kalau aku mengerjarmu, berarti aku benar-benar tertarik padamu dan tak akan berpaling lagi."

Jaehyun masih ingat dengan kalimat itu, akhirnya Jaehyun menerima Johnny dengan senang hati. Tapi hatinya ragu sekarang, masih banyak wanita dan laki-laki yang Jaehyun lihat sering mendekat ke Johnny. Jaehyun sering melakukan protes tapi Johnny selalu tidak menanggapinya serius, ia selalu bilang bahwa dirinya tidak tertarik tapi tetap saja kan, pria tampan dan kaya bisa melakukan apapun?

Termasuk Johnny Suh.

"Paling dia sekarang panik dan lebih memilih untuk mengurusi berita dibandingkan dengan mencariku."

Ujar Jaehyun pelan sambil meminum es kopinya. Jaehyun sendiri suka dengan es kopi sekalipun udara di luar begitu dingin.

"Halo? Orang Korea kan?"

Seorang wanita muda mulai mengajak Jaehyun untuk bercerita. Ia duduk di depan Johnny dengan mantel putihnya.

"Aku lihat kau sendirian dari tadi, jadi aku kesini."

Jaehyun yang sudah terbiasa bertemu orang asing. Jadi dirinya tidak terlalu canggung untuk berbicara dengan wanita ini.

"Ah begitu, apa kau juga sendirian?"

"Tidak juga...aku merasa kekasihku disini. Tapi kekasihku sekarang lebih memilih untuk bekerja sampai lupa ini tahun ketiga kami berpacaran, oh iya namaku Minjeong. Kim Minjeong."

"Namaku Jaehyun."

"Familiar...ah! Astaga, kau aktor musikal? Aku harus meminta tanda tangan."

Minjeong segera mengeluarkan sebuah memo untuk Jaehyun. Ia menatap Jaehyun dengan mata puppy-nya, memohon pria itu untuk menandatangani kertas tersebut.

"Baiklah, untung kau tidak bertemu managerku. Pasti kau sudah dimarahi."

Ia menandatangani kertas tersebut lalu menyerahkannya pada Minjeong.

"Terima kasih! Maaf ya, aku memang pelupa. Hehe. Ngomong-ngomong dimana kekasihmu? Seingatku kau mempunyai kekasih namanya... Johnny...siapa ya."

"Johnny Suh."

Minjeong tertawa kecil ketika Jaehyun melanjutkan gumamnya itu. Kebiasannya memang tertawa jika malu. Dasar.

"Aku pergi darinya."

Ekspresi Minjeong berubah sedih. Ia tidak menyangka bahwa mungkin ia menyinggung Jaehyun.

"Maaf, aku kebiasaan begini. Memang bodoh aku."

"Tidak apa, Minjeong. Ini hanya masalah kecil."

"Aku tidak tau apa yang menimpamu dan alasan kau pergi darinya. Tapi menurutku kalau memang kalian ada masalah coba selesaikan dulu."

Tiba-tiba Jaehyun mendapat sebuah konsultasi dasi gadis kesepian. Memang ini sedikit pribadi tapi mungkin tidak ada salahnya untuk mengobrol sedikit pribadi pada wanita muda ini. Toh, Jaehyun tidak mungkin berbicara pada teman-temannya yang tukang kompor itu.

"Hmmm, begitu? Jadi menurutmu aku harus menemuinya walau aku tidak mau?"

"Iya. Niatku nanti akan menemui pacarku untuk menanyakan hal ini. Dia berjanji akan menemui ku tapi ternyata tidak ada kabar. Pasti dia lupa dan lupa. Aku sedih rasanya. Dan kau coba saja caraku itu. Semua masalah ada jalan keluarnya."

Minjeong menganggukkan kepalanya.

Ponsel berdering, ah itu bukan ponsel Jaehyun karena ponsel Jaehyun sengaja ia matikan. Itu dari pacar Minjeong.

"Halo oppa? Kau dimana sebenarnya?!"

Teriak Minjeong dengan kesalnya. Ia tidak sadar masih berhadapan dengan Jaehyun.

"Ah maaf sebentar aku harus mengangkat telepon..."

Dan Minjeong pergi menghilang keluar, mungkin ia menemui pacarnya dan lebih memilih untuk bertengkar sampai lelah. Mungkin memang begitu caranya dibandingkan menghindari masalah. Jaehyun menghidupkan ponselnya, banyak pesan dan panggilan masuk yang diterimanya. Ada dari manager, teman-temannya dan Johnny.

Jaehyun lebih memilih untuk menemui Johnny Suh. Ia akan membuat masalah ini bersih, Jaehyun akan membuang semua kekhawatirannya selama ini. Jaehyun merasa ia menjalani hubungan dengan Johnny tidak seperti pasangan lainnya, ia merasa tidak tenang apalagi mengingat sepak terjang Johnny yang terkenal suka bermain dengan cinta sebelum bertemu dengannya.











Lagunya aneh ya? Ini aliran soft rock sih. Aliran yang disukain Johnny 😅 author sengaja milih lagu soft rock karena kental sama Amerika.

Our Love #30DayJohnJaeChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang