intro

4.5K 421 27
                                    





















Taehyung masih terlalu muda untuk tahu bagaimana kehidupan yang sebenarnya. Terlahir sebagai omega, sepanjang hidupnya dia hanya tahu dimanja oleh kedua orang tuanya. Anak satu-satunya yang mendapatkan segalanya. Tapi terkadang, itulah yang membuat kedua orang tuanya sedikit khawatir.

Ketakutan jika Taehyung akan hidup dengan orang yang salah dan mereka tidak lagi dalam usia yang bisa menjaga satu-satunya anak yang mereka miliki. Selain alasan lain, itulah yang menjadi paling kuat untuk mereka mengenalkan Taehyung pada sosok pilihan mereka.

Tapi sayangnya mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan Taehyung. Anak muda memang labil dan cenderung reaktif.

Itu yang dia lakukan ketika baru saja pulang setelah pergi bersama dengan temannya dan menemukan orang asing di rumah sedang bertamu di temani kedua orang tuanya. Laki-laki yang terlihat lebih tua daripada dirinya dengan baju formal yang masih menempel.

Tidak ada ramah tamah yang dia tunjukan, hanya berjalan buru-buru masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras menyisakan wajah heran dari tamu di rumahnya. Dan berakhir ibunya yang meninggalkan tamunya dengan senyum sungkan di wajahnya.

"Pokoknya aku tidak mau jika dipaksa untuk berkenalan dengan orang-orang yang ayah bawa pulang!"

Nyonya Kim hanya terdiam di tempatnya, berdiri di depan pintu kamar Taehyung yang belum sempat dia ketuk. Sementara anaknya baru saja meneriakinya dari dalam, tidak ada cara lain untuk membujuknya jika sudah begini. Dia akhirnya kembali dengan tangan kosong, sendirian kembali bersama dengan suaminya yang menemani tamunya.

"J-jika ada kesempatan, datanglah lagi kemari."

Tamunya mengangguk maklum, bisa memahami bagaimana keadaan anak dari tuan rumah. Dia kemudian pergi untuk berpamitan.

Lagi-lagi mereka yang harus menutup kelakuan anak mereka.

"Kalau nanti tidak ada yang mau dengan Taehyung, bagaimana?"

Ada rasa khawatir dalam pertanyaan Nyonya Kim, perilaku anaknya memang sedikit membuatnya cemas. Omega yang seharusnya lemah lembut, tidak ada pada anaknya. Taehyung memang lemah, tapi tidak ada sisi lembut di dalam dirinya. Yang ada hanya pemberontakan dan ancaman pada orang tuanya ketika dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Tidak akan. Pasti ada banyak yang menunggunya, kita hanya perlu mengarahkannya pada yang tepat. Sekarang dia ada di dalam kan? Bagaimana kalau mengobrol pelan-pelan?"

Kepala keluarga selalu bisa menjadi penengah dan menenangkan semuanya. Tuan Kim akhirnya yang memimpin ketika mereka ingin berbicara dengan Taehyung. Namun ketika mereka semua sampai di depan kamar dari satu-satunya anak mereka, beberapa kali ketukan mereka berikan tapi pintu di depannya tidak kunjung terbuka. Bahkan sekedar jawaban atau suara dari dalam kamar anaknya tidak sedikit pun terdengar.

"Dia benar-benar di dalam?"

Sekali lagi Tuan Kim memastikan jika anaknya benar-benar ada di dalam kamar. Istrinya juga mengangguk mengiyakan.

Tapi ketika mereka masuk dengan paksa, nyatanya tidak ada lagi Taehyung di sana. Hanya menyisakan kamar kosong dengan jendela yang terbuka. Sudah pasti jika anaknya keluar lewat sana.

Lain dengan Taehyung yang kabur dari rumahnya ketika orang tuanya sibuk dengan tamunya. Sebuah keberuntungan ketika kamarnya tidak berada di lantai atas rumahnya. Dia hanya perlu meloncat lewat jendela dan mengendap lewat samping halaman rumahnya, asal orang tuanya tidak sampai tahu.

Apa yang dia lakukan sekarang hanyalah bersenang-senang. Tipikal anak muda yang hanya memiliki pikiran pendek. Menghabiskan banyak waktunya untuk mencari penghiburan. Di dukung dengan teman-temannya, seolah tidak ada hari tanpa pesta.

"Taehyung, ada yang mencari mu di depan."

Taehyung terpaksa berhenti mengikuti irama musik menghentak yang menjadi pengiring dalam ruangan remang dengan lampu warna-warna yang berkedip-kedip. Rumah temannya dalam sekejap menjadi ramai berdesakan dengan banyak yang seumuran dengannya. Pesta illegal, untuk anak-anak yang belum legal.

"Siapa? Apa ayahku?"

Taehyung bertanya-tanya setelah temannya memanggil dan menyebutkan jika dirinya tengah dicari seseorang. Kepergiannya yang tanpa pamit memang dimungkinkan jika orang tuanya pasti akan mencarinya.

"Kupikir bukan, dia lebih muda. Dan sedikit... terlihat panas."

Temannya berbicara degan sura lirih pada kalimat terakhirnya. Dia mengikuti Taehyung ketika berjalan ke pintu masuk. Mencari tahu siapa yang mencarinya kali itu, namun ketika keduanya menemukan satu sosok yang berdiri di depan pintu mereka berdua hanya bisa mematung di tempat.

Sepertinya ayahnya benar-benar ingin membuatnya malu. Bagaimana bisa, orang dengan pakaian formal yang tadi menjadi tamu di rumahnya, kini menyusulnya ke tempat teman-temannya.










SinéadOnde histórias criam vida. Descubra agora