1

2.9K 387 25
                                    































Sekitar lima belas menit setelah dia keluar dari rumah orang lain dengan suasana yang membuat tuan rumah merasa sangat sungkan. Jalanan yang cukup ramai, sedikit macet membuat waktunya cukup lama terbuang ketika dia seharusnya bisa sampai rumahnya dengan lebih cepat.

Fokusnya teralih pada hal lain ketika dia berhenti menunggu lampu berubah menjadi hijau. Ponselnya berkedip-kedip, berbunyi cukup kencang.

"Jungkook. Nak, bisakah aku minta tolong—"

Mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh orang yang ada di seberang. Begitu selesai, dan mobilnya bisa bergerak lagi dia lebih memilih untuk berputar arah.

Ada pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Orang yang menelponnya adalah tuan rumah yang sebelumnya dia datangi sebelumnya. Beberapa daftar alamat muncul dari pesan yang baru saja dia terima.

Dia berpikir, apakah anak muda sekarang suka membuang-buang waktu mereka. Atau dirinya yang dulu menghabiskan waktu remajanya dengan kehidupan kolot, teratur bersama dengan orang tuanya.

Berdasar dari alamat yang dia terima. Seharusnya ada yang paling dekat dengan posisinya sekarang. Di persimpangan jalan akhirnya dia berbelok. Masuk ke area dimana sudah jarang kendaraan berlalu lalang. Adanya kompleks perumahan yang seharusnya menjadi tempat tenang di situ. Tapi tidak ketika mobilnya berhenti di depan pagar rumah yang tidak tertutup. Bisingnya bahkan terdengar sampai ke jalanan ketika dia keluar dari mobilnya.

Suaranya makin terdengar ketika dia masuk dan mendekat. Bersamaan dengan keluarnya salah satu orang dari sana, dia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan sedikit informasi.

"Apa ada yang bernama Taehyung di dalam?"

Sikapnya sopan ketika bertanya pada orang lain yang melihatnya dengan mata tertarik dari atas sampai bawah, bahkan kembali lagi.

"Akan aku panggilkan, kau bisa masuk kalau mau."

Suara mendayu menjawab pertanyaannya. Dia hanya membalasnya dengan senyuman, menolak halus dan memilih untuk tetap berada di luar saat orang tadi mengerling padanya lalu pergi masuk lagi.

Tidak lama dia menunggu ada dua orang muncul. Satu di belakang adalah orang yang dia temui tadi. Satu lagi yang dia tahu adalah Taehyung. Terlihat kaget dan seketika wajahnya berubah menjadi sedikit merah. Dia lalu kembali ke dalam dan keluar dengan cepat dengan tas di tangannya lalu menarik tangan orang yang mencarinya untuk keluar, menjauh dari sana.

Keberadaannya seperti tidak dianggap ketika orang yang barusan dia cari. Lebih memilih untuk menelepon orang lain.

"Kenapa harus menyuruh dia untuk menjemput—"

Ada jarak beberapa meter, namun suara bicara Taehyung bisa terdengar dari tempatnya. Terdengar seperti sedang marah-marah dan bicara dengan suara yang tinggi pada ayahnya. Sampai akhirnya terlihat selesai, baru dia mendatanginya lagi.

"Sudah selesai?"

Taehyung terlihat memasukkan ponselnya ke dalam tas lagi. Wajahnya terlihat tidak senang dengan kehadiran orang asing yang sebelumnya dia lihat di rumahnya.

"Aku bisa pulang sendiri!"

Jawabnya ketus. Sudah ingin kabur lagi, tapi langkahnya terhenti. Lengannya ditangkap sebelum dia bisa pergi lebih jauh.

"Ayahmu memintaku untuk memastikan kau pulang ke rumah."

Tidak hanya ayahnya, kini muncul satu lagi orang yang menyebalkan baginya.

















SinéadOnde histórias criam vida. Descubra agora