RAISYA

75 32 30
                                    

Happy Reading

***


# Raisya Pov.

Hari ini semua kelas 12 dikumpulkan di Aula untuk bimbingan magang yang akan dilaksanakan mulai lusa.

Gue punya geng yang beranggota 7 orang : Sinta, Yita, Eni, Dela, Indah, Cindy dan gue.

"Kira-kira gue magangnya dimana ya? bareng kalian gak ya?" Tanya Sinta.

"Hm semoga saja kita ditempatkan di tempat yang tenang ya," Ucap Yita.

"Anjir emangnya kita mati apa!" Ucap Dela sambil menjitak kepala Yita.

"Maksud gue di tempat yang daerahnya nyaman!" Ucap Yita tidak terima kepalanya dijitak.

"Duh bisa ga sih gausah magang-magang segala ribet tau gak!" Sambung Cindy.

"PERHATIAN UNTUK SEMUA SISWA-SISWI KELAS 12, MULAI lUSA KALIAN AKAN MULAI MAGANG SAMPAI BEBERAPA BULAN, TEMPAT YANG AKAN KALIAN TEMPATI MAGANG SUDAH DIPASANG DI MADING. SETELAH INI KALIAN BISA MELIHATNYA.
LAKSANAKAN KEGIATAN MAGANG TAHUN INI DAN TAATI PERATURAN YANG ADA. SEKIAN DAN TERIMA KASIH"

Setelah bimbingan selesai semua siswa berhamburan ke arah Mading untuk melihat tempat dan partner magang.

"Omg gue magangnya di Jogja gays." Teriak Sinta senang membaca di mading.

"Sama njir kita bareng euy." Semangat Yita.

"Kita bertujuh di Jogja semua, gue partner bareng Yita sama Sinta, Dela bareng Indah sama Cindy, dan Raisya...lo sendiri." Ucap Eni dengan santai sambil membaca di mading.

"WHAT GUE SENDIRI? OH NO MASAK KALIAN PADA BERTIGA GUE SENDIRI SIH." Teriak gue sambil melotot.

"Ckk, gausah lebay deh sya kita kan satu daerah cuman beda tempat." Ucap Cindy sambil melirik gue.

"Eh bukannya Jogja kota kelahiran lo ya sya?" Tanya Dela.

"Eh iya ya itu tempat magang gue kayaknya nggak terlalu jauh deh dari rumah bokap gue, berarti gue tinggal di rumah bokap aja nggak usah ngekos, udah lama banget gue nggak pulang kampung." Ucap gue.

"Yaudah yuk pulang gays siap-siap buat lusa." Ucap Indah yang dari tadi diam.

***

Hari ini hari keberangkatan kita ke Jogja. Sesampai di Jogja temen-temen gue langsung ke kosan yang udah disiapan wali kelas dan panitia magang, sedangkan gue langsung ke rumah bokap gue.

"Assalamualaikum." Ucap gue di depan pintu rumah bokap.

"Walaikumsalam, eh non Raisya ya? Silahkan masuk non cantik." Ucap bibi Lastri asisten rumah tangga, dia sudah diberitahu bokap kalau gue bakal dateng. Bibi Lastri kerja di rumah bokap gue sudah 4 tahun sedangkan bibi Inah masih 3 tahun jadi mareka belum pernah lihat gue karna terakhir gue dateng ke Jogja 5 tahun yang lalu.

"Iya bi makasi." Ucapku lalu masuk.

"Eh anak papa sudah datang, papa kangen banget." Ucap Papa turun dari tangga langsung meluk aku.

"Raisya juga kangen Papa tau." Ucapku sambil memeluk papa.

"Untung kamu magang di sini, kalau tidak kayaknya nggak bakal pulang ke sini." Ucap Papa melepas pelukannya.

"Hehehe enggaklah." Ucapku sambil nyengir.

"Kakak mana pa?" Tanyaku sambil celingak-celinguk.

"Masih kuliah, sebentar lagi juga pulang." Jawab Papa.

"Kamu istirahat sana kalau mau minta sesuatu panggil bibi Lastri yang tadi atau bibi Inah. Bibi Lastri umurnya sekitar 40 tahunan nah kalau Bibi Inah yang lebih muda sekitar 30 an kalau mau pergi-pergi dianterin pak supir atau asisten papa saja ya."

"Iya pa siap." Ucapku lalu ke kamarku yang di lantai dua. Gue masuk kamar langsung beres-beres lalu mandi dan tidur.

Pukul empat sore gue masih rebahan di atas kasur tiba-tiba,

Tok tok tok.

"Non Raisya disuruh turun ada temen-temen non." Ucap bibi Lastri.

"Iya Bi." Jawabku bingung karna geng ku kan belum tau alamat rumahku.

Gue langsung turun ke ruang tamu dan yang gue liat bukan Yita Sinta gengku tapi Serli dan Dinda, sahabat kecilku di Jogja.

"YA AMPYUN RAISYA LO APA KABAR ANJIR GUE KANGEN." Teriak Serli begitu gue sampai di ruang tamu.

"Raisya Lo masih inget gua kan sahabatmu yang paling imut." Ucap Dinda memelukku diikuti Serli.

"Ingetlah anjir, kalian apa kabar kok bisa ke sini."

"Elo mah ke sini nggak bilang-bilang untung om Raga bilang ke kita jadi langsung deh kita kesini." Omel Serli.

"Hehe maap deh lupa nggak ngabarin kalian." Ucapku lalu melirik tiga cowok yang nggak gue kenal.

"Eh iya ini temen-temen gue sya." Ucap Serli.

"Kenalin gue Rizal ramadhan panggil aja Rizal ganteng." Ucap dia genit lalu mengulurkan tangan sambil mengedipkan satu matanya.

"Raisya Lestari panggil aja Raisya." Ucapku menjabat tangan Rizal.

"Gue Gio pacarnya Dinda." Ucap cowok tersebut.

"Raisya, oh pacarnya Dinda." Ucapku sambil melirik Dinda.

"Woy kulkas lo nggak mau kenalan sama temen gue yang paling cantik ini." Ucap Serli yang melihat satu temen cowoknya diem aja dari tadi.

"Risky." Ucap dia singkat sambil berjabat tangan.

"Raisya." Balasku.

"Dia emang orangnya dingin sya tapi ganteng kan fansnya juga banyak lo." Ucap Dinda.

"Ehem ehem." Celetuk Gio cemburu.

"Risky tuh dingin kalau sama orang lain tapi kalau sama orang yang sudah akrab dia ngeselin lebay alay." Ucap Serli, gue melirik Risky.

Ganteng (dalam hati gue) ah anjir gue gak mau tau tentang cinta lagi males rumit bikin pusing.

Kami ngobrol-ngobrol melepas kangen sama Serly Dinda sampai kakak gue pulang.

"Assalamualaikum Rian pulang." Ucap kak Rian membuka pintu.

"walaikumsalam." Jawab kita yang lagi di ruang tamu.

"Eh ada kalian. Eh dek kapan ke sini??!" Ucap dia kaget melihatku lalu memelukku.

"Tadi siang kak, Raisya tahun ini magang di Jogja loh." Balasku semangat.

"Oh ya, berarti kamu bakal tinggal di sini dong." Ucap kakak dengan semangat.

"Iya dong."

Setelah teman-temen gue pulang, gue mandi terus makan malam dan tidur karena besok sudah mulai magang.

***

Maap gays typo bertebaran
Jangan lupa VOTE and COMMENT
THANK YOU ♥️♥️♥️

Raisya & Risky [ON GOING]Where stories live. Discover now