Obsesi Frans

5K 46 5
                                    

Iring-iringan mobil memasuki komplek perumahan doni, iring-iringan itu berhenti di depan rumah doni, ada 3 mobil dalam rombongan itu, satu berjenis sedan, dua lagi mobil SUV, semua berwarna hitam.

Beberapa pria berbadan tegap turun dari mobil SUV, salah seorang diantaranya membukakan pintu mobil sedan didepannya, seorang pria paruh baya dengan pakaian jas rapih keluar dari mobil, pria itu merapihkan jasnya, dan masuk kerumah doni, pria-pria yang berbadan tegap mengawasi sekitar dengan penuh kewaspadaan.

Frans menyambut tamunya dengan hormat, frans bersalaman dan memeluk pria paruh baya yang menjadi tamunya itu, "silahkan duduk mas.", ucap frans.

Keduanya berbincang akrab, frans menceritakan semua kejadian yang menimpanya, terlihat pria itu terkejut mendengar cerita frans, "jadi kamu itu koma?." ucap tamu frans terkejut. "ya saya juga sempat mengalami lumpuh dan hilang ingatan, namun syukurlah sekarang sudah pulih." jawab frans.

Lalu frans juga bercerita tentang perawatannya hingga sekarang telah pulih, "mas, saya minta bantuan mas lagi, tolong rahasiakan dulu semua ini dari orang-orang kantor, saya butuh waktu untuk pulih, saya ingin melupakan kejadian yang saya alami ini mas, saya gak mau orang lain tau" pinta frans, tamunya hanya manggut-mangut mendengarkan.

"Baiklah, oh ya, sesuai permintaan kamu dulu, saya udah atur anak buahmu di kantor pusat jakarta" ucap pria itu.

"Anak buah saya?," tanya frans bingung.

"Ituloh, sopo iku jenenge..ohh andi" kata pria itu.

"ohh.. ya mas, terima kasih mas," jawab frans.

"Yo wes, saya pergi dulu, ada pertemuan lagi setelah ini, kamu pulihkan saja dulu kondisimu, untuk pekerjaan, biar saya yang atur, kalau kondisimu sudah pulih, hubungi saya," pria paruh baya itu kemudian berdiri.

"siap mas, terima kasih banyak, sudah jauh-jauh datang ke kesini," ucap frans.

"ra usah sungkan, yo wes, aku permisi, sudah kamu tak perlu mengantar ke depan" kata pria itu, namun frans tetap mengantarkann pria yang rupanya big bosnya itu, sampai ke mobil.

Frans masuk kembali ke rumah, dia duduk di teras, frans memikirkan rina, dia begitu merindukan sosok wanita yang dicintainya itu, tapi frans juga tau sudah terlalu lama rina tak mendengar kabarnya, frans yakin semua tak akan sama, entah apakah rina masih mencintai dia atau tidak, atau jangan-jangan rina telah melupakannya.

Frans teringat kata-kata bigbosnya tadi, andi sudah menempati posisi barunya di jakarta, apakah rina juga kembali pada andi, apakah mereka kembali bersama, berbagai pertanyaan muncul di benak frans.

Frans mengepalkan tangannya, dia ingin bertemu rina secepatnya, rasa rindu ini benar-benar tak tertahankan lagi, tapi bagaimana kalau rina sudah melupakannya, bagaimana kalau rina membencinya, "ya bisa jadi dia membenciku, karena begitu lama aku meninggalkannya tanpa kabar." batin frans.

Frans termenung, ingatannya melayang saat dia tersenyum di bandara, membayangkan membawa rina keliling dunia, memiliki rina hanya untuknya, menikah dengan rina secara resmi.

Frans tak ingin rina tahu apa yang terjadi padanya, frans tak ingin rina kasihan dan iba padanya, "tidak akan kubiarkan, aku harus merahasiakan semua ini, aku harus terus berpura-pura masih hilang ingatan pada doni, aku tak ingin jadi heboh." Frans berkata dalam hati.

Frans tahu fisiknya belum terlalu pulih benar, dia belum siap menemui rina sekarang, dia rindu ingin bercinta dengan kekasih cantiknya itu, namun frans kini belum percaya diri menemui rina.

"aku harus bersabar, aku harus menyusun rencana, apapun yang terjadi aku harus memiliki rina, dia harus menjadi milikku, tak peduli bahkan meski sekarang dia kembali bersama andi, aku tak akan bermain-main lagi, rina adalah milikku, ya milikku," frans mengepalkan tangannya, wajahnya tegang, sinar matanya meyala-nyala.

Frans telah terobsesi pada rina.

Istriku Menikah Lagi (session 2) TAMATWhere stories live. Discover now