Penghuni Hati

4K 61 7
                                    

Andi mengajak anak dan istrinya menikmati malam minggu disebuah mall, andi menggendong nanda didepan menggunakan alat gendongan modern, tangannya sebelah menuntun akbar, sedangkan rina menggandeng andi dengan manja.

Beberapa pengunjung gemas dengan nanda, sekelompok gadis abg gak tahan menggoda nanda, nanda terkekeh merespon, "idih lucu banget sih kamu, jadi gemes", andi merasa bangga sekali nanda menjadi perhatian orang-orang.

Andi memasuki konter sepatu bergaris 3, akbar lantas menghambur memilih sepatu di temani bundanya, andi duduk menunggu, "nanda mau sepatu juga ya, mau cepatu.." andi bercanda dengan nanda.

"ayah, gimana sepatunya bagus gak" akbar menghampiri andi memamerkan sepatu yang dicobanya, "kok putih si bang, emangnya boleh pake sepatu putih ke sekolah?". "sekarang bebas yah, kalo jaman ayah dulu, emang semua harus hitam, kalo sekarang bebas aja, asal gak mencolok" rina menjelaskan, "Ohh gitu ya" andi manggut-manggut.

"ini suka gak yah" tanya rina membawakan sebuah model sepatu, "sepatu ayah kan udah lama gak diganti, ntar buat ganti-ganti kalo ke gym" lanjut rina.

"Teserah bunda aja, ayah percaya ama pilihan bunda" ucap andi lembut, "ntar kalo gak ada bunda, bisa-bisa ayah gak ganti sepatu" ucap rina bercanda, namun rina kemudian melihat raut wajah andi berubah serius, "sori yah, bunda becanda kok, maaf ya maaf" rina mengelus wajah suaminya.

Kemudian mereka memilih masing-masing sepasang sepatu, setelah selesai membayar, bunda menggiring rombongannya ke departemen store, bunda ingin membeli alat rias, serta pakaian dalam, cukup banyak yang dibeli oleh bunda, pakaian dalam akbar, andi dan juga untuk dirinya, sedangkan untuk nanda, bunda biasanya membeli di toko babyshop langganannya.

Mereka keluar dengan membawa bungkusan yang cukup banyak, andi lalu memutuskan untuk meletakkan belanjaannya ini ke mobil, akbar membantu ayahnya, rina menggendong nanda menunggu di depan departmen store.

Tak lama akbar dan andi muncul, lalu andi kembali menggendong nanda, mereka menuju ke restoran untuk mengisi perutnya mereka.

Di restoran rina memilih makanan untuk suami dan putranya, nanda duduk di kursi bayi, nanda asik bermain main dengan mainannya, tingkah nanda begitu lucu menggemaskan.

Akbar juga senang mengajak adiknya bercanda, nanda pun merespon dengan tertawa, andi dan rina yang melihat buah hati mereka becanda, juga ikut tertawa, rina memegang jemari andi, mereka bertatapan mesra, rina menggerakkan bibirnya mengucap I Love You tanpa bersuara, dibalas pula dengan andi dengan cara yang sama, tangan mereka semakin erat bertaut.

Setelah makan, rombongan andi menuju ke hall, kebetulan sedang ada live musik disana, para performer menyuguhkan lagu-lagu koes plus dan beberapa grup lawas yang populer.

Andi begitu terhanyut saat performer membawakan sebuah lagu awal dari cinta yang dulu dipopulerkan panbers, walau lagu itu populer bukan di jaman andi remaja, namun andi menyukai lagu itu, rina menyenderkan kepalanya di bahu andi, tangannya memeluk pinggang suaminya dengan mesra, akbar duduk didepan mereka, sedangkan nanda tertidur pulas, nanda pun merasa nyaman dengan lagu tersebut.

Beberapa pengunjung perempuan seolah iri dengan kemesraan dan kebahagiaan keluarga andi, yang pria tampan, istrinya cantik, dan anak-anaknya rupawan, betapa indah kemesraan mereka, tidak salah jika rasanya ada yang iri.

Cinta rina benar-benar telah takluk dengan kelembutan andi sepenuhnya, sudah tak ada tempat yang tersisa untuk pria lain di hatinya, bahkan sosok frans yang begitu melekat dihatinya seolah tersapu dengan kelembutan dan cinta andi padanya, andi telah membuktikan kepadanya bahwa dia mencintai rina lebih besar bahkan dari nyawanya sendiri.

Kini rina telah menyerahkan seluruh hatinya hanya untuk andi, bahkan rina tak sanggup membayangkan jika andi suatu saat hilang dari pandangannya, setiap hari dia selalu merindukan andi, saat malam, rina menunggu andi tidur agar rina bisa mendengarkan dengkuran suaminya itu, dengkuran itu membuat hatinya nyaman.

Istriku Menikah Lagi (session 2) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang