19. Reality

4.7K 153 2
                                    

Aku mengambil sebuah kotak didalam lemariku. Membukanya lalu mengambil satu foto dari beberapa foto yang lain yang menarik perhatianku. Foto diriku dengan Defron saat smp, tepat nya saat wisuda smp. Disitu aku terlihat bahagia karena aku bisa foto dengan orang yang kucintai dulu dan defron hanya senyum tipis. Aku ngga mengerti kenapa dulu aku begitu menyukai nya, yang sekarang hanya bisa kusesali dalam dalam.

Defron adalah suatu kesalahan di masa lalu ku. Tapi aku sadar, kita ngga bisa mengubah masa lalu, yang bisa kita lakukan adalah jangan sampai mengulang kesalahan yang sama dan melakukan yang terbaik dimasa depan. Karena hidup itu sebuah pembelajaran yang membuat kita akan semakin baik lagi kedepan nya.

Tanganku mengambil foto yang lain, foto diriku dengan Danilla saat masih smp. Iya, dia memang sahabatku dari smp, cuman ia tidak tau menahu lebih dalam apa yang terjadi denganku dan Defron. Karena aku selalu menyembunyikan nya dari orang orang, yang tau hanya aku dan Defron. Dulu, Danilla selalu menasihatiku dan menjauhiku dari Defron cuman aku selalu mengabaikan omongan nya, lagi lagi hanya bisa kusesali.

Tiba tiba ketokan dipintu membuat ku kembali tersadar dari lamunanku. Dan pelayanku masuk memberitaukan bahwa temanku ada yang datang, lantas aku berjalan menuju pintu utama.

"Della?"

Cewek itu pun tersenyum, "Hai, Aris. Kita udah lama ya ngga main bareng."

Aku mengangguk, "Silahkan masuk, Dell."

Della pun memasuki rumahku lalu duduk disofa ruang tamu, "Lo mau minum apa, Dell?"

"Ngga usah, Ris. Gue cuman mau ngomong bentar kok, Dan ini buat lo, kue buatan gue. Semoga lo suka yah." Kata Della sambil menaruh kantung yang berisikan kue itu dimeja.

"Wihh, tau aja gue lagi laper. Btw, thanks yah." Kataku sambil tersenyum.

Della mengangguk lalu menatapku, "Hm, Sebenernya gue cuman mau minta maaf sama lo, Ris. Karena selama ini gue ngerasa udah jadi parasit dihubungan lo sama Adrin."

"Kenapa ngomong gitu? gue sama dia cuman sahabatan kok."Kataku.

"Gue tau kok lo suka kan sama Adrin dan begitu juga sebaliknya, dan gue ngancurin hubungan kalian." Kata Della sambil menunduk.

Aku memegang bahu Della dengan lembut, "Gue emang selama ini sebenernya kesel banget sama lo, Cuman akhirnya gue sadar mungkin Adrin bukan ditakdirin buat gue."

"Ris, lo pasti tau gue sama dia udah putus. Sekarang gue mau lo perjuangin hubungan lo sama Adrin."

"Ngga, Dell. Dia berhak sama lo, bukan sama gue."

"Please Ris, kali ini gausah mikirin gue. Gue pengen liat kalian bahagia, Kabulin permintaan gue kali ini Ris."

Aku langsung memeluk Della, "Harusnya gue tau, lo ngga pantes buat gue benci waktu itu, bahkan gue udah ngata ngatain lo."

"Ngga apa apa, Ris. Setiap manusia pasti punya kesalahan kan? Anggep aja itu balasan buat gue yang udah ngambil Adrin dari lo."

"Lo.. baik banget, Dell."

Della tersenyum, "Gue tunggu berita bahagia nya ya, Ris."

Aku mengangguk lalu kembali memeluk Della dengan senang.

----

"ARISSSSS!! GUE KANGEN LOO!!" Teriak Danilla saat aku baru saja keluar dari mobilku.

Aku langsung memeluk nya,"Gue juga kangen loo!! btw, kita padahal cuman berapa hari doang ya ngga ketemu."

"Pokoknya gue kangen lo!" Aku hanya tertawa sambil menepuk nepuk punggungnya.

"Ehem."

Danilla refleks melepas pelukanku dan menatap aku dan Adrin bergantian, "Jangan bilang kalian....."

The Way [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora