21. Cinta Sesungguhnya

2.7K 518 83
                                    

Masih bingung, Kapal mana sih klean? Biar ada kejutan gitu :)

Happy Reading❤


"Teh?" Panggil Jeno, saat dirinya melihat Erin yang berkutat di dapur.

"Eh, bang. Kuliah pagi?" Tanya Erin.

Jeno menghampiri Erin "Enggak, Abang Mau ke Rumah sakit."

"Lho? Bolos?"

Jeno nyengir "Iya, hehe..."

Erin memutar bola mata malas "Izin aja bang, sayang lho itu."

"Males ah, gurunya gabisa di ajak kompromi."

Erin mengeryitkan keningnya, menyimpan spatula nya "Bukannya di kampus gada Guru, adanya dosen."

Jeno terperangah, detik selanjutnya dia tertawa.
"Iya juga ya..."

"Abang butuh sarapan bilang, gak konek Ih!" Cebik Erin kesal.

Jeno mengacak rambut Erin gemas "Iya bawel, cantik banget heran."

"Alhamdulillah," Ucap Erin sambil terkekeh.

Jeno duduk di kursi di belakang Erin. Tepatnya, di depan meja makan.

"Teh, aa kemaren bolos lho." Ucap Jeno tiba-tiba, terdengar seperti mengadu.

"Lah? Kok bolos?"

"Gatau..." jawab Jeno acuh tak acuh.

Erin mematikan kompornya ketika bakwan Jagung yang ia buat sudah habis termasak.

Lalu, dilanjut menatap setiap makanan di atas meja makanan.

"Abang, tau Tahlil?" Pertanyaan dari Erin sukses membuat Jeno mematung. Jangankan tahlil, surat Al-Kafirun aja masih bolak balik dia.

"Lupa teh..." katanya sambil nyengir. Erin menggeleng-gelengkan kepalanya,
"Masa sih? Cuma Laa ilaaha illallah Abang lupa?"

"Nah itu, la Ilaha ilawlah!" Ujarnya mengulang.

Erin menarik kursi di dekat Jeno "Hapalin bang, sama syahadat juga. Abang tau gak? Aa kemaren cerita, kalo dia pengen adek-adeknya hapal minimal 2 kalimat itu. Tahlil dan Syahadat."

Jeno geming, ia memilih untuk menyimak baik-baik perkataan Erin.

"Karna katanya, dua kalimat itu saya satu pengantar kita menuju gerbang akhirat. Dia Gamau jika kita diambang kematian, gak ada yang nuntun kita kepada gerbang akhirat—"

"—karna saat kita sekarat, kita sama sekali ga ingat sama Isi Al-Quran walaupun kita udah nguasain kitabnya. Tapi, orang beriman yang Allah ridhai pengecualian." Lanjut Erin.

Jeno menunduk "Abang Mau belajar solat sama ngaji tapi malu" Puraunya.

Erin tersenyum teduh "Don't to be shy! Kalo mau, Abang Dateng setiap adzan ke mushola. Ada aa sama Teteh yang kadang juga suka solat berjamaah."

Jeno mengangguk "Iya teh. Tali teh..."

"...Teh, Boleh gak Abang Clubbing? Terakhir sebelum aa jadi calon pacar Teteh?"

Teteh || Nct Dream Donde viven las historias. Descúbrelo ahora