•Sarapan•

4.4K 358 2
                                        





Setelah tragedi teriakan Galuh yang hampir membangunkan seisi rumah, kini mereka tengah berkumpul di meja makan untuk menjalankan rutinitas pagi mereka.

"Bang nanti Ian pulangnya agak telat ya bang soalnya ada rapat OSIS, bolehkan bang?" Ucap pemuda paling kecil di antara mereka, pemuda itu menyodorkan piring berisi nasi pada Rey, meminta di ambilkan ayam goreng kesukaannya.

"Selesai Jam berapa emang?" Tanya Galuh pada Devian.

"Kemungkinan jam lima selesai bang, soalnya banyak banget yang di bahas." Jawab Devian seraya melirik tajam Rizal "Jangan di ambil bagian gue ini!" Tangannya merebut tempe goreng yang hampir saja akan di lahap oleh Rizal.

"Dasar Pelit!" Cibir Rizal

"Bwodo" balas Devian dengan mulut penuh.

Galuh menggelengkan kepala melihat kelakuan dua adiknya "Ian di telan dulu makannya baru ngomong, Rizal juga jangan asal rebut makanan adiknya dong." Kedua adiknya mengangguk mengerti, melihat itu Galuh menghela napas pelan sebentar lagi juga bakal di ulangin nih dua anak.

"Abang ijinin tapi jangan terlalu lelah, jangan pulang sebelum salah satu dari kita jemput, oke?" Devian mengangguk antusias mendengarnya.

"Okey!"

"Vitamin sama obat jangan lupa di minum" Yuan yang sedari tadi anteng sama makanannya berucap mengingatkan.

"Okey!"

"Izal juga!"

Rizal yang udah tenang tidak merebut makanan sana sini langsung menoleh pada si Abang di sebrang sana. "Iya bang iya"

Dimas yang berada di sampingnya mengelus rambut Rizal dengan lembut, lalu berdiri sedikit merapikan jas yang ia kenakan. "Kalo gitu gue duluan ya, bang Galuh juga cepet woi! Jam delapan nanti ada meeting anjim!"

Galuh yang baru saja menyuap nasi, spontan mengeluarkannya kembali.











BYUR!













"BANG GALUH!!!"











.












Aditama, marga besar yang di berikan oleh ayah mereka. Keluarga yang terlihat harmonis dan tanpa beban, bergemilang harta juga tahta.

Ya, setidaknya orang lain melihat seperti itu.

Namun pada kenyataannya mereka sama-sama berjuang, saling menopang satu sama lain untuk tetap berdiri tegak, saling melindungi, juga saling memberi kekuatan.

Galuh Candra Aditama, setelah ayah mereka meninggal karna sebuah kecelakaan, yang mengharuskan ia meneruskan perusahaan yang di dirikan ayahnya, mengurus ke 6 adiknya sendiri, bahkan di usia nya yang masih di bilang muda saat itu.

Ia mencoba untuk kuat demi adik-adiknya, ia menggantikan peran ayah dan ibu untuk mereka.

Hingga saat ini, adiknya bisa tumbuh besar dan mampu membuatnya tersenyum bangga dengan potensi yang mereka berikan.

Dimas yang kini juga ikut membantunya menjalankan perusahaan yang sama dengannya,  ketiga adiknya yang berada di universitas yang sama, Rey yang berada di akhir semester, Yoga yang sebulan lagi akan menjalankan KKN-nya, serta Yuan yang baru masuk semester ke 2nya menjadi mahasiswa. Juga jangan lupakan si kembar Rizal dan Devian yang masih duduk di bangku SMA.

Namun di balik itu semua ia merasa sedih serta kecewa karna seharusnya ibunya menemaninya untuk merawat ke 6 adiknya, bukannya meninggalkan mereka dengan perasaan hancur.













TBC.

Cerita ini emang di bikin pendek per-chapnya.

Jadi semoga kalian suka :)❤️

Ps: Update setiap hari Sabtu

ADITAMA • SuperM ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora