(28) Special Edition!

709 96 21
                                    

::
::

Api unggun yang mulai membakar habis kayu itu menguapkan panas. Cukup membuat hangat udara sekitar di tengah dinginnya malam. Menepis salju yang menyiratkan beku. Setelah perdebatan ayah dan anak tadi siang dengan begitu hebatnya. Yang kemudian berujung pada satu kesepakatan.
Mereka harus mengadakan pesta di waktu makan malam. Memaksa beberapa orang memenuhi undangan itu untuk datang.

“Ya, tidak bisakah kau meminta kami datang dengan cara baik-baik?” Protes Eunhyuk. Nyatanya ia sudah berada di sana lebih awal dari yang lain setelah mendengar teriakan dan ancaman dari Leeteuk.

“itu sudah cukup baik..”

“dengan memberi ancaman akan membunuhku? Kau bilang itu sudah cukup baik?”

“kau mau protes lagi??”

“Uhyuk hyung selalu protes, tapi tidak pernah menolak..” ejek Donghae yang kini menyaksikan dua orang itu memanggang daging untuk mereka.

“Ya.. itu juga karenamu bocah nakal..”

“Hae no-no nakal Uhyuk hyung! Awas saja ya.. nanti Hae adukan ke Daddy..” tuh! Dengar kan.. dia sudah mulai mengancam lagi.

“menyebalkan sekali kau Hae? Dan lagi.. YAK! NAMAKU EUNHYUK BUKAN UHYUK! Kenapa kau masih tidak bisa mengatakannya?”

Donghae  melipat kedua tangannya di dada, persis seperti Daddy-nya “hyung tidak berhak menyuruhku! Terserah aku memanggilmu bagaimana.. bahkan Monkey sekalipun.. atau? Ikan teri?? Atau kau mau yang lain hyung?”

Hahss.. Telinga Eunhyuk lebih memanas dari acara memanggangnya “Choi Donghae!!” serunya dengan mengarahkan penjepit daging hampir kena di wajah Donghae “kau mau ku panggang juga?” sambil meredam emosi.

“Apa? Siapa yang mau memanggang bayi-ku? Mau ku lempar ke laut sana?” Siwon datang seperti pahlawan. Membuar Eunhyuk menghela napas sekali lagi. Ia tahu itu bukan ancaman biasa. Jika Siwon sudah berkata jangan membantahnya.
Lihat saja.. ia bahkan mampu membeli lautan di sebelah rumahnya, maka hanya seorang Eunhyuk tidak ada artinya sama sekali.

“kalian memang sejenis..” umpatnya lucu sebelum ia kembali pada pekerjaannya sementara Donghae berlari meninggalkannya tak mau tahu lagi. Malang sekali nasibnya hari ini.

*
*

Abaikan yang dewasa sebentar saja. Lihatlah kumpulan para bocah yang sedang berdebat, apa yang harus mereka letakkan di cemara hasil nam-nam Hae yang kini sudah tumbuh tinggi.
Ryeowook, Kibum, Kyuhyun dan Donghae. Mereka belum menemui titik kesepakatan.

“Aku ingin nemo yang ada di atas..”

“tapi binatang yang paling tinggi itu Jerapah, Hae. Nemo di bawah saja.. dia tidak bisa terbang juga..”

“baiklah biar adil, penguin saja..” kali ini Kyuhyun, sang maknae.

Bagaimana dengan Kibum? Dialah satu-satunya yang menatap datar pada perang musim dingin malam ini. Ia memilih meletakkan bentuk yang lainnya, yang wajar untuk sebuah hiasan.

Jadi apa sebenarnya yang terjadi?
Atas ide Heechul, mereka akan memperindah pohon di taman itu dengan puluhan boneka mini yang sudah dibeli oleh Yunho. Mereka akan menjadikan pohon itu sebagai symbol persahabatan mereka. Tentu saja rencana itu disambut baik oleh yang lainnya. Bahkan mungkin Siwon akan memberikan pagar kaca setelahnya.

“Yak, berhenti berdebat. Tinggal kalian letakkan saja di sana kenapa susah sekali?” Teriakan melengking dari Heechul yang mulai jera dengannya.

“eoh.. bagaimana kalau kalian letakkan juga foto-foto kalian?” usul Sungmin, ia ingat bagaimana lucunya Donghae dan Ryeowook dengan kostum hewan waktu mereka bayi.

Baby Hae! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang